Bekasi, gemasulawesi - Sebuah insiden pengeroyokan yang mengejutkan terjadi di Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Seorang pria berinisial RY menjadi korban kekerasan brutal di rumah kontrakannya yang berlokasi di Jalan Letnan Arsyad, Bekasi.
Yang lebih mengejutkan lagi, salah satu pelaku pengeroyokan tersebut ternyata adalah adik iparnya sendiri, berinisial HNR.
Kejadian ini bermula dari sebuah kesalahpahaman yang dipicu oleh status WhatsApp yang diposting oleh RY.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa salah satu pelaku merasa tersinggung oleh unggahan tersebut, yang kemudian memicu kemarahan hingga berujung pada tindakan pengeroyokan.
"Pelaku cs merupakan adik ipar korban yang tinggal bersama di kontrakan. Terjadi salah paham perihal status WhatsApp yang diposting korban," jelas Ade Ary dalam keterangannya pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
Menurut Ade Ary, HNR yang tidak bisa menahan emosinya kemudian melakukan aksi kekerasan terhadap RY.
Tidak hanya dengan tangan kosong, HNR dan rekan-rekannya menggunakan berbagai barang yang ada di rumah kontrakan tersebut sebagai senjata.
Mereka memukul RY dengan rice cooker, gelas kaca, bahkan melempar kipas angin dan asbak rokok ke arah korban.
Pengeroyokan ini menyebabkan RY mengalami luka-luka yang cukup serius.
Ade Ary menjelaskan bahwa korban menderita memar dan luka lebam di sekujur tubuhnya.
Bagian pinggang belakang korban juga mengalami sakit akibat tendangan dan pukulan yang diterimanya. Selain itu, RY juga mengalami lecet di kaki dan bagian kanan tubuhnya.
"Korban menderita memar, luka lebam, sakit di bagian pinggang belakang, serta lecet di kaki dan bagian kanan," ujar Kombes Pol Ade Ary.
Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian, terutama karena melibatkan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan semua pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas tindakan mereka.
Insiden ini juga menjadi peringatan bagi kita semua tentang pentingnya menjaga komunikasi dan menyelesaikan konflik secara baik-baik, terutama dalam lingkungan keluarga.
Tindakan kekerasan hanya akan membawa dampak buruk dan menghancurkan hubungan yang seharusnya bisa dijaga dengan baik.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi banyak orang untuk lebih bijak dalam bertindak dan menyelesaikan masalah tanpa harus menggunakan kekerasan. (*/Shofia)