Internasional, gemasulawesi – Pemerintah penjajah Israel diperkirakan akan menyetujui keputusan untuk memanggil 50.000 tentara cadangan tambahan untuk perang di Jalur Gaza.
Pemanggilan yang dilakukan oleh penjajah Israel itu akan meningkatkan jumlah total menjadi 350.000.
Disebutkan jika langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan utara penjajah Israel dengan Lebanon, dimana Benjamin Netanyahu menegaskan penjajah Israel siap untuk mengambil tindakan yang sangat kuat.
Di sisi lain, dilaporkan jika Kementerian Urusan Diaspora penjajah Israel telah mengorganisir kampanye di media sosial untuk mempengaruhi anggota parlemen Amerika Serikat agar mendukung tindakan penjajah Israel dalam perang di Jalur Gaza.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya menyatakan kementerian tersebut membayar 2 juta USD untuk kampanye dan juga menyewa Stoic, sebuah perusahaan pemasaran politik di Tel Aviv, penjajah Israel, untuk melaksanakannya.
Dikatakan jika kampanye itu dimulai di bulan Oktober dan masih berlangsung di media sosial X.
Mereka menggunakan ratusan akun palsu yang menyamar sebagai orang Amerika asli di Facebook, Instagram dan X untuk mengirim komentar pro penjajah Israel.
Akun-akun itu dikabarkan menargetkan anggota parlemen Amerika Serikat, terutama mereka yang berkulit hitam dan Demokrat, dengan postingan yang mendesak mereka untuk terus mendanai militer penjajah Israel.
Di sisi lain, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina atau PRCS telah mengunggah video ke akun media sosial X-nya yang menunjukkan jika para kru bekerja sama membersihkan ruangan tempat persediaan medis sebelumnya disimpan.
“Pusat medis kami di Jabalia dibakar oleh pasukan penjajah Israel sehingga menghancurkan pasokan medis dalam prosesnya,” kata mereka.
Kamp pengungsi Jabalia yang berada di ujung utara Jalur Gaza dinyatakan sebagai daerah bencana oleh pemerintah kota setempat pada hari Minggu lalu.
Pekan lalu, tentara penjajah Israel telah menarik diri dai Jabalia setelah sebelumnya melakukan operasi militer selama 20 hari yang menghancurkan dan menyebabkan warga Palestina terbunuh. (*/Mey)