Internasional, gemasulawesi – Pemukim penjajah Israel dikabarkan menyerbu desa kecil di sebelah selatan Tepi Barat yang bernama Umm Al-Khair.
Dalam penyerangan yang dilakukan pada tanggal 1 Juni 2024 waktu Palestina, pemukim penjajah Israel melakukan serangan terhadap penduduk desa Palestina dengan gas air mata dan juga tongkat.
Sementara itu, dilaporkan jika tentara penjajah Israel hanya melihat dan berdiri di dekatnya tanpa campur tangan.
Warga desa menyampaikan para pemukim dari pos terdepan di dekatnya, yang dikenal sebagai Roots Farm, menembakkan tabung gas air mata ke arah warga dan menggunakan tongkat untuk menyerang seorang pria.
Mereka mengungkapkan jika Shimon Atiya, yang merupakan pemimpin pos terdepan penjajah Israel juga menembakkan 2 peluru tajam ke daerah itu.
Basel Adra, yang merupakan salah satu aktivis HAM, menyebutkan banyak sekali perempuan yang tergeletak di tanah.
“Mereka berjuang untuk bernafas,” katanya.
Dalam video yang diunggah di media sosial oleh penduduk memperlihatkan sekitar 40 polisi perbatasan dan juga tentara penjajah Israel menyaksikan para pemukim menyerang desa tersebut.
Adra menyatakan saat ambulans berusaha untuk mengevakuasi korban yang luka, para tentara menghentikan kendaraan, sehingga para pemukim dapat mengintip ke dalamnya.
“Tentara juga sempat menahan seorang pria Palestina yang berada di dalam ambulans sebelum melepaskannya di hari yang sama,” paparnya.
Pusat Informasi Palestina juga mengabarkan jika bentrokan yang serius terjadi antara pasukan penjajah Israel dan pejuang Palestina di Koridor Netzarim di Jalur Gaza bagian tengah.
Dikabarkan jika bentrokan itu menyebabkan kematian di kedua belah pihak.
Baca Juga:
Tidak Ada Korban Jiwa, Brigade Al Quds Klaim Serang 5 Pemukiman Penjajah Israel di Dekat Jalur Gaza
Selama insiden tersebut, 2 warga Palestina meninggal dan 3 lainnya luka-luka, termasuk 2 orang dalam kondisi kritis.
Dalam insiden yang sama, 2 tentara penjajah Israel juga meninggal dan 14 lainnya terluka, serta 8 orang luka serius.
Di sisi lain, jumlah korban meninggal di Jalur Gaza selama berbulan-bulan perang kini telah mencapai 37.900 orang. (*/Mey)