Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, 2 serangan terpisah penjajah Israel di sebelah selatan Khan Younis telah menewaskan seorang wanita dan juga seorang gadis Palestina lainnya juga melukai 11 orang lainnya.
Serangan itu menargetkan sebuah rumah di sebelah barat Khan Younis dan sebuah rumah di Bani Suheila di sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza.
Kantor Berita Wafa mengatakan di sebelah utara Jalur Gaza, pesawat tempur mengebom sebuah rumah di kawasan University College di sebelah selatan Kota Gaza, yang mengakibatkan kebakaran pada peristiwa yang terjadi pada tanggal 21 Juli 2024, waktu Palestina.
Di sisi lain, seniman Gaza menggunakan alat seadanya untuk menggambarkan penderitaan warga Palestina.
Aseel Hassan Nasman, yang merupakan mantan mahasiwa pendidikan seni dan juga desain grafis berusia 22 tahun di Universitas Al Aqsa Gaza tidak dapat lulus karena perang.
Melakukan pengungsian beberapa kali sebagaimana warga Palestina lainnya, Nasman kehilangan semua perkakas dan juga lukisannya saat rumahnya dibom.
Baca Juga:
Dilindungi Polisi, Pemukim Penjajah Israel Melakukan Ritual Talmud di Kompleks Masjid Al Aqsa
Setelah jeda selama 3 bulan, dia kembali melukis menggunakan peralatan tata rias dan perlengkapan anak-anak, menggambarkan pengungsian, kelaparan, pemboman, kehancuran dan juga kematian yang dialami oleh rakyat Palestina di daerah kantong yang dilanda oleh perang.
Di sisi lain, Menteri Keuangan penjajah Israel, Bezalel Smotrich, pada hari Minggu, tanggal 21 Juli 2024, menyebutkan sanksi potensial Amerika Serikat terhadapnya terkait dengan perluasan pemukiman ilegal di Tepi Barat sebagai pukulan fatal untuk kedaulatan penjajah Israel.
“Ini merupakan keputusan yang disayangkan yang berasal dari kebutuhan politik internal mereka yang mengklaim memimpin demokrasi paling besar di dunia,” katanya.
Muncul laporan bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan sanksi terhadap Smotrich dikarenakan upayanya untuk mempromosikan kegiatan pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki.
Dia menuturkan menerapkan sanksi kepada pejabat terpilih dan menteri senior pemerintah atas kegiatan pemerintahan dan juga demokrasi yang dilakukannya atas nama para pemilihnya adalah pukulan yang fatal untuk hubungan bilateral, dengan konsekuensi yang serius di berbagai bidang. (*/Mey)