Pemukim Penjajah Israel Membakar Lahan Pertanian dan Melakukan Vandalisme di Sebuah Desa Tepi Barat

Ket. Foto: Pemukim Penjajah Israel Membakar Lahan Pertanian di Tepi Barat
Ket. Foto: Pemukim Penjajah Israel Membakar Lahan Pertanian di Tepi Barat Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Pemukim penjajah Israel di Tepi Barat telah membakar lahan pertanian dan melakukan vandalisme dengan menyemprotkan slogan-slogan rasis di sebuah desa di dekat Ramallah.

Serangan tersebut terjadi saat Ronen Bar, Kepala Badan Keamanan dalam Negeri penjajah Israel Shin Bet (Shabak), mendesak Benjamin Netanyahu pada hari Jumat, tanggal 10 Januari 2025 waktu setempat, untuk memberikan lampu hijau untuk serangan militer besar-besaran di wilayah yang diduduki.

Mengutip para saksi, kantor berita Palestina Wafa melaporkan pada hari Jumat, 10 Januari 2025 waktu setempat, bahwa sekelompok pemukim menyerang pertanian di pinggiran Khirbet Abu Falah di mana mereka membakar sebuah gedung dan meninggalkan grafiti rasis di dinding dalam bahasa Ibrani.

Rekaman yang dipublikasikan secara daring oleh media menunjukkan dugaan serangan pembakaran.

Baca Juga:
Nyawa 15 Bayi Baru Lahir di Inkubator RS Nasser Terancam Karena Kekurangan Bahan Bakar

Petugas Pertahanan Sipil Palestina dikerahkan untuk memadamkan api. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

“Khirbet Abu Falah dan kota Turmus Aya serta Desa al-Mughayyir, semuanya di timur laut Ramallah, telah menjadi sasaran serangan berulang kali oleh pemukim penjajah Israel yang diduga melakukannya di bawah perlindungan tentara penjajah Israel,” kata Wafa.

Pada hari Jumat, pasukan penjajah Israel terus melakukan serangan di Tepi Barat, menembakkan granat dan menangkap beberapa warga Palestina.

Di Qabatiya yang terletak di sebelah selatan Jenin, pasukan penjajah Israel yang menyamar dengan pakaian sipil mengepung sebuah rumah dan membombardirnya dengan proyektil.

Baca Juga:
Tentara Penjajah Serbu Rumah Penyerang Hamas di Tepi Barat setelah Ditembak dan Dibunuh

Tidak ada laporan langsung mengenai korban jiwa.

Menurut OCHA, sejak awal tahun 2025, lebih dari 50 warga Palestina telah mengungsi akibat pembongkaran rumah oleh penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Di hari Jumat, Bar Shin Bet menyatakan dalam laporan berita media bahwa penjajah Israel harus belajar dari kejadian tanggal 7 Oktober 2023 dan melancarkan serangan besar-besaran di Tepi Barat. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave

Nyawa 15 Bayi Baru Lahir di Inkubator RS Nasser Terancam Karena Kekurangan Bahan Bakar

Kekurangan bahan bakar yang dialami menyebabkan nyawa 15 bayi baru lahir di unit perawatan intensif RS Nasser terancam.

Tentara Penjajah Serbu Rumah Penyerang Hamas di Tepi Barat setelah Ditembak dan Dibunuh

Rumah pejuang Hamas yang bernama Jaafer Dababshe di Tepi Barat diserbu oleh tentara penjajah Israel setelah dia ditembak dan dibunuh.

Batalyon Tulkarem Sebut Telah Meledakkan Buldozer Militer Penjajah Israel dengan Alat Peledak di Kamp Pengungsi Nur Shams

Dengan menggunakan alat peledak, Batalyon Tulkarem telah meledakkan buldozer militer penjajah Israel di Kamp Pengungsi Nur Shams.

Qatar Kutuk Penerbitan Peta oleh Penjajah Israel yang Mengklaim Wilayah Arab

Penerbitan peta yang dilakukan oleh pemerintah penjajah Israel yang mengklaim wilayah Arab dikutuk oleh Qatar, mediator gencatan senjata.

Rumah Sakit Nasser di Khan Younis Ditutup Sebagian Karena Kekurangan Bahan Bakar

Dilaporkan Pusat Informasi Palestina, karena mengalami kekurangan bahan bakar, Rumah Sakit Nasser di Khan Younis ditutup sebagian.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;