5 Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Jadi Korban Penembakan Brutal Otoritas Setempat, Satu Orang Meninggal, Begini Kronologinya

Ilustrasi. Penembakan terhadap PMI di Malaysia menyebabkan satu tewas dan empat terluka, DPR kecam tindakan brutal.
Ilustrasi. Penembakan terhadap PMI di Malaysia menyebabkan satu tewas dan empat terluka, DPR kecam tindakan brutal. Source: Foto/Pexels

Internasional, gemasulawesi - Sebanyak lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) jadi korban penembakan brutal di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia. 

Korban, yang merupakan pekerja migran yang hendak meninggalkan Malaysia secara ilegal menggunakan boat, diserang oleh petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM). 

Ketika boat yang mereka tumpangi sedang melintasi perairan, mereka dikejar oleh kapal patroli APMM. 

Tindakan kekerasan ini bermula saat petugas APMM melepaskan tembakan tanpa peringatan dari jarak 20 hingga 25 meter. 

Baca Juga:
Kasus Penipuan Investasi Online dengan Modus Love Scamming Terbongkar, 20 Orang Ditangkap, Begini Cara Pelaku Mengelabui Korban

Akibatnya, satu PMI meninggal dunia dan empat lainnya terluka, dengan satu korban dalam kondisi kritis.

Korban tewas diketahui berasal dari Riau, sementara para korban yang terluka diketahui berasal dari Aceh. Insiden ini terjadi saat kelompok PMI tersebut berusaha melarikan diri dari Malaysia. 

Pada saat yang sama, aksi kekerasan ini menambah deretan panjang kasus perlakuan tidak manusiawi terhadap pekerja migran asal Indonesia di luar negeri. 

Setelah penembakan, korban yang terluka segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Hingga kini, satu orang korban masih dalam pencarian.

Baca Juga:
Bermain Air di Pantai Drini Gunungkidul, Belasan Pelajar dari SMPN 7 Mojokerto Terseret Ombak Besar, Begini Kronologinya

Terkait insiden tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengungkapkan rasa kecaman mendalam terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan oleh petugas APMM. 

Cucun menegaskan, "Kami sangat mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap pekerja migran Indonesia yang berujung pada kehilangan nyawa satu warga kita." 

Dalam keterangan tertulisnya, Cucun menyatakan bahwa penggunaan senjata api oleh aparat keamanan Malaysia terhadap warga sipil sangatlah berlebihan.

Menurut Cucun, tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan, apalagi mengingat para PMI tersebut tengah dalam pelarian dan tidak mengancam keselamatan petugas. 

Baca Juga:
Kejam! Pengendara Pelat Merah Terekam Tendang Anak dari Motor hingga Jatuh dan Terluka Parah, Polisi Buru Pelaku yang Kabur

Ia juga menambahkan bahwa dalam situasi seperti itu, aparat seharusnya lebih mengutamakan pendekatan yang lebih humanis, bukan kekerasan. 

"Penggunaan senjata api untuk menghadapi warga sipil yang tidak bersenjata adalah tindakan yang sangat tidak proporsional," tambahnya, Selasa, 28 Januari 2025.

Cucun mendukung upaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang segera mengirimkan nota diplomatik kepada Pemerintah Malaysia. 

Nota tersebut meminta pemerintah Malaysia untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden penembakan ini, termasuk mempertanyakan apakah penggunaan kekerasan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. 

Baca Juga:
MTI Pusat Sebut Hanya Presiden dan Wapres RI Saja yang Seharusnya Dapat Hak Patwal, Begini Alasannya

"Indonesia harus menuntut pertanggungjawaban dari Malaysia atas insiden ini," ujar Cucun.

Sementara itu, Cucun juga menekankan pentingnya perlindungan yang lebih maksimal terhadap pekerja migran Indonesia di luar negeri. 

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, KBRI, dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), diminta untuk terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan perlindungan bagi PMI yang masih dirawat di rumah sakit. 

"Pemerintah harus memastikan bahwa para PMI yang terluka mendapatkan perawatan yang layak dan mendampingi mereka dalam proses hukum," tandasnya. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

2 Tentara Cadangan Penjajah Israel Ditangkap atas Dugaan Menjadi Mata-Mata Iran

2 prajurit cadangan penjajah Israel berusia 21 tahun dituduh dan ditangkap menjadi mata-mata Iran dengan imbalan pembayaran.

Ribuan Warga Palestina yang Mengungsi Mulai Kembali ke Jalur Gaza Utara melalui Jalan Rashid

Dengan melalui Jalan Rashid di Jalur Gaza tengah, ribuan warga Palestina yang mengungsi mulai kembali ke Jalur Gaza utara.

Pasukan Penjajah Israel Perketat Prosedur Pemeriksaan di Gerbang Masjid Al Aqsa

Prosedur pemeriksaan di gerbang Masjid Al Aqsa diperketat oleh pasukan penjajah Israel setelah warga Palestina datang.

Buldozer Penjajah Israel Merobohkan Sebuah Rumah di Timur Nablus Tepi Barat

Sebuah rumah yang terletak di timur Nablus dirobohkan oleh buldozer penjajah Israel dan mengeluarkan perintah pembongkaran baru.

Pasukan Penjajah Israel Mencegah Petani Palestina Mengolah Tanah Mereka di Deir Istiya Tepi Barat

Petani Palestina dilaporkan dicegah untuk mengolah tanah mereka di Deir Istiya di Tepi Barat oleh pasukan penjajah Israel.

Berita Terkini

wave

Yana Mulyana Bebas Bersyarat Setelah Vonis Kasus Korupsi Pengadaan CCTV Bandung

Mantan Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjalani bebas bersyarat usai divonis penjara kasus korupsi proyek CCTV Bandung Smart City.

Polres Pasaman Tangkap 15 Pelaku Tambang Emas Ilegal di Batang Air Sibinail

Satreskrim Polres Pasaman amankan 15 pelaku tambang emas ilegal beserta mesin dompeng di Kecamatan Rao.

Pemerintah Pusat Perbaiki dan Bangun Ulang Gedung Pemkab dan DPRD Kediri Pascakerusuhan

Kementerian PUPR membangun ulang gedung DPRD dan memperbaiki kantor Pemkab Kediri usai kerusuhan yang terjadi Agustus 2025.

Pemerintah Genjot Distribusi Beras SPHP Lewat Ritel Modern Demi Percepat Akses Masyarakat

Distribusi 800 ribu ton beras SPHP diperluas ke ritel modern untuk menjaga ketersediaan dan harga pangan tetap stabil.

Pemerintah Banten Pastikan Program Sekolah Gratis dan MBG Berjalan Baik di Serang

Gubernur Banten tinjau pelaksanaan sekolah gratis dan MBG di Serang, pastikan distribusi bantuan lancar dan tepat sasaran.


See All
; ;