Internasional, gemasulawesi – Seorang anak di bawah umur Palestina pada tanggal 7 Februari 2025 malam waktu setempat meninggal karena luka yang dideritanya akibat tembakan tentara penjajah Israel di kota Kafr Al-Labad, sebelah timur kota Tulkarem, Tepi Barat.
Sumber medis mengumumkan anak tersebut, yang bernama Saddam Hussein Iyad Rajab dan berumur 7 tahun, meninggal karena cedera kritis yang dideritanya setelah ditembak oleh pasukan penjajah Israel ketika berada di depan rumah kakeknya di kota tersebut pada tanggal 28 Januari 2025.
Di sisi lain, dilaporkan hampir setengah dari semua anak Palestina yang dibunuh oleh pasukan penjajah Israel atau pemukim di Tepi Barat yang diduduki terbunuh dalam kurun waktu hanya 2 tahun terakhir.
“Hal ini menyoroti meningkatnya kekerasan yang telah membuat anak-anak dan juga keluarga hidup dalam ketakutan terus-menerus,” kata Save the Children.
Baca Juga:
Penjajah Israel Ekstremis Mendirikan Pos Kolonial Baru di Lembah Yordan Utara
Menurut OCHA, setidaknya 224 anak telah dibunuh oleh pasukan atau pemukim penjajah Israel sejak bulan Januari 2023 yang mencakup hampir setengah dari 468 anak yang terbunuh di Tepi Barat diduduki sejak pencatatan dimulai pada tahun 2005.
Tahun ini, setidaknya 10 anak Palestina, yang termuda baru berusia 2 tahun, termasuk di antara 70 warga Palestina yang tewas oleh pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki dalam salah satu bulan Januari paling mematikan untuk anak-anak, tepat saat jeda permusuhan mulai berlaku di Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan sekitar 309 orang juga terluka termasuk dengan 57 anak-anak.
Direktur Regional Timur Tengah di Save the Children mengatakan anak-anak di Tepi Barat masih terbunuh, sama seperti yang terjadi selama 16 bulan terakhir dan beberapa dekade sebelumnya.
“Jeda permusuhan di Jalur Gaza hanya menyebabkan peningkatan kekerasan terhadap mereka,” ucapnya.
Dia menambahkan situasi di Tepi Barat bukanlah konflik aktif melainkan pendudukan. (*/Mey)