Internasional, gemasulawesi – Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri penjajah Israel, menolak syarat pendirian negara Palestina dengan imbalan normalisasi dengan Kerajaan Arab Saudi dan meminta negara tersebut untuk mendirikan negara bagi Palestina di tanahnya.
Dalam wawancara dengan media penjajah Israel, Benjamin Netanyahu menanggapi pertanyaan tentang syarat Arab Saudi untuk mendirikan negara Palestina untuk normalisasi.
“Arab Saudi dapat mendirikan negara Palestina di Arab Saudi, mereka punya banyak tanah di sana,” katanya.
Netanyahu menyebutkan negara Palestina adalah ancaman keamanan untuk penjajah Israel.
Dia menyatakan khususnya bukan negara Palestina.
“Setelah 7 Oktober? Tahukan Anda apa itu? Ada negara Palestina. Namanya Jalur Gaza. Gaza yang dipimpin oleh Hamas adalah negara Palestina dan lihat apa yang didapatkan,” ujarnya.
Netanyahu menuturkan dia pikir perdamaian antara penjajah Israel dan Arab Saudi tidak hanya mungkin, dia pikir itu akan terjadi.
Dia mengklaim Riyadh tidak mensyaratkan pembentukan negara Palestina untuk normalisasi dengan penjajah Israel meski Kementerian Luar Negeri Saudi dan Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman telah menyatakan pembentukan negara Palestina adalah syarat normalisasi pada lebih dari 1 kesempatan.
Dia juga mengklaim dalam penyataannya bahwa penjajah Israel telah melakukan negosiasi rahasia dengan Arab Saudi selama 3 tahun.
Dia menambahkan dia tidak akan membuat perjanjian yang akan membahayakan negara penjajah Israel.
Palestina dan Mesir pada tanggal 8 Februari 2025 waktu setempat mengecam keras usulan Benjamin Netanyahu untuk mendirikan negara Palestina di Arab Saudi, menganggap seruan itu sebagai pelanggaran kedaulatan kerajaan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut usulan itu sebagai rasis dan anti perdamaian dan pelanggaran terhadap kedaulatan serta stabilitas Arab Saudi.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Menyerang Kru Ambulans di Kota Beita Selatan Nablus Tepi Barat
Sekretaris Jenderal PLO atau Organisasi Pembebasan Palestina, Hussein Al-Sheikh, menyampaikan pernyataan penjajah Israel itu menargetkan kedaulatan Arab Saudi dan menyebut komentar Netanyahu sebagai pelanggaran hukum internasional dan konvensi internasional.
Mesir juga mengecam komentar Netanyahu sebagai tidak bertanggung jawab dan sepenuhnya ditolak. (*/Mey)