Internasional, gemasulawesi – Puluhan pemukim penjajah Israel sekali lagi menantang status quo tempat suci umat Islam, menyerbu halaman kompleks Masjid Al Aqsa.
Menurut kantor berita Wafa, seorang rabi dan politisi Ortodoks sayap kanan memimpin langkah tersebut dengan para pemukim melakukan ritual Talmud di bawah perlindungan pasukan bersenjata penjajah Israel pada tanggal 9 Februari 2025 waktu setempat.
Polisi penjajah Israel juga memperketat tindakan militer mereka di gerbang Kota Tua dan kompleks masjid.
Di sisi lain, pasukan penjajah Israel menyerbu kota Tubas pada hari Minggu pagi dan menyerbu rumah keluarga Mohammed Daraghmeh yang dibunuh oleh pasukan penjajah Israel pekan lalu dan rumah saudaranya, Kamal.
Baca Juga:
Benjamin Netanyahu Sebut Palestina Dapat Memiliki Negara di Arab Saudi
Pasukan itu mengukur kedua rumah tersebut sebagai persiapan untuk pembongkaran.
Selama penggerebekan, mereka menyebabkan kerusakan yang signifikan pada isi rumah.
Pasukan penjajah Israel sebelumnya telah mengepung rumah Mohammed Daraghmeh sebelum penyerbuan dan melepaskan tembakan ke arahnya.
Tentara penjajah Israel juga menyerang ayah korban secara fisik dan tim medis darurat dipanggil untuk membawanya ke rumah sakit.
Buldozer penjajah Israel juga menghancurkan properti penduduk setempat selama penggerebekan itu.
Di sisi lain, ekonomi Palestina telah mengalami krisis parah sejak tanggal 7 Oktober 2023, akibat meningkatnya agresi militer penjajah Israel.
“Ekonominya telah menyusut hingga 28 persen dari produk domestik bruto atau PDB akibat keadaan ini,” kata pakar keuangan, Moayad Afnana.
Dalam wawancara dengan radio Palestina pada hari Minggu, tanggal 9 Februari 2025 waktu setempat, dia menerangkan pembatasan militer penjajah Israel yang ketat yang mencakup 898 pos pemeriksaan dan gerbang telah melumpuhkan pergerakan komersial antara kota-kota Tepi Barat, khususnya di Jenin, Tubas, dan Tulkarem.
Daerah-daerah ini telah menjadi sasaran pengepungan sistematis dan penghancuran infrastruktur secara luas.
Di sisi lain, pasukan penjajah Israel sempat menahan beberapa wartawan di kamp pengungsi Jenin pada hari Minggu.
Pasukan penjajah Israel sempat menahan sejumlah wartawan setelah melepaskan tembakan di area tempat mereka bekerja.
Para wartawan itu hadir dalam insiden di mana beberapa penghuni kamp berusaha kembali ke rumah mereka untuk mengambil barang-barang pribadi mereka. (*/Mey)