Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel menyita sejumlah buku Palestina dan menahan 2 saudara kandung selama penggerebekan mereka di Perpustakaan Ilmiah di Jalan Salah al-Din di Yerusalem yang diduduki.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan penjajah Israel menyerbu perpustakaan dan menahan pemiliknya, 2 bersaudara Mahmoud dan Ahmed Mona dengan dalih mengganggu ketertiban umum dan menjual buku-buku yang menghasut serta menyita buku-buku yang berkaitan dengan Palestina pada tanggal 10 Februari 2025 waktu setempat.
Patut dicatat bahwa pasukan penjajah Israel menutup Perpustakaan Yerusalem di Pasar Khan al-Zeit di Kota Tua Yerusalem seminggu yang lalu dan menahan pemiliknya, Hisham al-Akramawi, dengan dalih yang sama, yaitu menjual buku-buku yang digambarkan sebagai sesuatu yang menghasut.
Di sisi lain, mantan penasihat Timur Tengah untuk Departemen Pertahanan AS, Jasmine El-Gamal, mengatakan Hamas sebagai sebuah organisasi, sebagai sebuah ideologi, tidak dapat dihancurkan secara militer.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Menyerang Seorang Remaja Palestina di Masafer Yatta Selatan Hebron
Dalam wawancaranya dengan media, dia menyatakan Benjamin Netanyahu tampaknya menghindari diskusi mengenai kesediaan penjajah Israel untuk melakukan negosiasi dengan itikad baik pada tahap kedua.
“Fase kedua adalah saat penjajah Israel harus membuat konsesi yang sangat signifikan yang bertentangan dengan keinginan mitra koalisi ekstremis sayap kanan Netanyahu, yakni penarikan pasukan penjajah Israel dari Jalur Gaza dan komitmen untuk mengakhiri perang secara permanen,” katanya.
Benjamin Netanyahu baru-baru ini menyatakan Donald Trump sepenuhnya setuju dengannya.
“Kami akan melakukan segalanya untuk memulangkan semua sandera tetapi Hamas tidak akan ada di sana,” ujarnya.
Baca Juga:
Seorang Wanita Hamil Palestina Dibunuh Pasukan Penjajah Israel selama Serangan di Kamp Nour Shams
Dia menambahkan pihaknya akan melenyapkan Hamas dan akan memulangkan sandera.
Menurutnya, ini adalah arahan yang dia berikan kepada delegasi.
“Sampaikan ini kepada para mediator dan tuntutlah hal itu,” ucapnya.
Netanyahu menyatakan delegasi penjajah Israel sedang dikirim ke Doha, Qatar, untuk memulai pembicaraan mengenai tahap kedua perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Puluhan Pemukim Penjajah Israel Dilaporkan Menyerbu Kompleks Masjid Al Aqsa
Tetapi pemimpin oposisi Yair Lapid menuntut agar delegasi diberikan otoritas penuh untuk menyelesaikan kesepakatan yang mengindikasikan bahwa mereka telah diberi arahan yang menyatakan sebaliknya. (*/Mey)