Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel menahan seorang wanita Palestina dari Nablus pada Kamis dini hari, tanggal 27 Februari 2025 waktu setempat.
Sumber-sumber keamanan melaporkan pasukan pendudukan menyerbu daerah Balata al-Balad, sebelah timur kota, dan menahan seorang warga perempuan saat mereka menyerbu sekitar kampus lama Universitas An-Najah, menyerbu beberapa rumah dan sebuah restoran, dan menghancurkan isinya.
Di sisi lain, seorang pemuda Palestina terluka oleh peluru pasukan penjajah Israel selama serangan militer mereka di kamp pengungsi Balata, timur Nablus.
Amid Ahmed, direktur pusat darurat dan ambulans Bulan Sabit Merah di Nablus, menyampaikan kru ambulanas memindahkan seorang pemuda berusia 32 tahun yang terluka oleh peluru pasukan penjajah Israel di daerah paha di sekitar kamp Balata.
“Pasukan penjajah Israel menyerbu kamp Balata di tengah baku tembak hebat setelah menemukan pasukan khusus di lingkungan Maqdosha di tengah kedatangan bala bantuan dari pos pemeriksaan Awarta,” tegas sumber.
Di sisi lain, penjajah Israel belum mematuhi beberapa persyaratan perjanjian gencatan senjata termasuk mengizinkan masuknya sebagian bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan di Jalur Gaza.
Banyak material rekonstruksi dan banyak truk serta buldozer masih menunggu di seberang perbatasan dan belum diizinkan masuk.
Hanya beberapa buldozer yang dibawa ke lokasi yang ditentukan hanya untuk membersihkan puing-puing kecil bagi organisasi tetapi tidak untuk masyarakat.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Menyita Lebih dari 8 Dunum Tanah Palestina di Wilayah Masafer Yatta
Beberapa hal yang diizinkan masuk bersifat pelengkap dan belum tentu penting untuk kehidupan manusia.
Barang-barang penting lainnya seperti rumah mobil dan tenda yang dibutuhkan oleh warga Palestina belum datang sehingga warga terpaksa pindah ke tempat penampungan sementara.
Salah satu tempat penampungan ini runtuh beberapa hari yang lalu tetapi untungnya keluarga itu berhasil menyelamatkan diri tepat waktu.
Kegagalan pemerintah dan militer penjajah Israel untuk berkomitmen pada gencatan senjata mengancam peluang gencatan senjata untuk berlanjut ke tahap kedua. (*/Mey)