Internasional, gemasulawesi – Seorang pria Palestina tewas pada tanggal 28 Februari 2025 waktu setempat dalam serangan pesawat tak berawak penjajah Israel di wilayah tengah Rafah, yang terletak di Jalur Gaza selatan.
Menurut laporan setempat, pria tersebut yang bernama Raad Nidal Al-Amwasi, yang baru berusia 18 tahun tewas akibat serangan udara itu dalam pelanggaran lain terhadap perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari 2025.
Selain kematian itu, 2 nelayan mengalami luka-luka setelah kapal angkatan laut penjajah Israel menembaki mereka saat sedang memancing di lepas pantai Kota Gaza.
Di sisi lain, Tsahi Idan yang jenazahnya dikembalikan Hamas ke penjajah Israel bersama dengan 3 lainnya akan dimakamkan pada hari Sabtu, 1 Maret 2025, di Kibbutz Einat, sebelah timur Tel Aviv.
Baca Juga:
Sekelompok Penjajah Israel Mencuri 15 Domba dari Komunitas Badui di Utara Jericho Tepi Barat
Pria berusia 50 tahun tersebut dibawa dari rumahnya di Kibbutz Nahal Oz di perbatasan dengan Jalur Gaza selama peristiwa tanggal 7 Oktober 2023.
Prosesi publik akan diadakan sebelum pemakaman Idan dengan orang-orang diperkirakan akan berbaris di jalan-jalan di sekitar Stadion Bloomfield di Tel Aviv.
Idan akan dimakamkan di samping putranya yang berusia 18 tahun, Maayan, yang ditembak mati dari peristiwa di Nahal Oz.
Di sisi lain, presiden Afrika Selatan dan Kolombia bersama dengan perdana menteri Malaysia menyatakan dalam sebuah artikel bersama bahwa usulan Presiden Donald Trump untuk mencaplok Jalur Gaza merupakan pembersihan etnis.
“Keterlibatan ini telah memberikan pukulan telak terhadap integritas Piagam PBB dan prinsip-prinsip fundamentalnya tentang HAM, kesetaraan kedaulatan, dan larangan genosida,” ujar mereka.
Ketiganya menegaskan bahwa pemerintah mereka akan menegakkan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh ICC terhadap Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant.
Mereka juga mengumumkan keputusan mereka untuk mencegah kapal pasokan militer penjajah Israel menggunakan pelabuhan negara mereka. (*/Mey)