Internasional, gemasulawesi – Menurut Kementerian Kesehatan, seorang remaja Palestina meninggal karena luka-lukanya setelah sebelumnya dia ditembak oleh pasukan penjajah Israel pada hari Senin malam, tanggal 23 Juni 2025 waktu setempat.
Peristiwa tersebut terjadi di dekat Desa Kafr Malik yang terletak di timur laut Ramallah.
Remaja yang diidentifikasi sebagai Ammar Mutaz Hamayel yang berusia 13 tahun ditembak pada Senin sore dan dihukum oleh pasukan penjajah Israel beberapa saat sebelum dia diserahkan ke ambulans Palestina.
Dia kemudian dipindahkan ke Kompleks Medis Palestina di Ramallah di mana dia kemudian dinyatakan meninggal karena luka-lukanya.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Perketat Pembatasan dan Penutupan di Yerusalem
Di sisi lain, pada hari Senin malam, tanggal 23 Juni 2025 waktu setempat, penjajah Israel menyerang kendaraan yang berlisensi Palestina di dekat Turmusayya di utara Kota Ramallah di Tepi Barat.
“Para penjajah Israel melemparkan batu ke kendaraan Palestina yang lewat,” ujar sumber setempat.
Diketahui kendaraan tersebut adalah kendaraan yang berhenti di lampu lalu lintas di pintu masuk koloni Shilo yang didirikan di tanah Turmusayya dan juga beberapa desa lainnya.
Mereka menambahkan penjajah Israel kemudian menyerang penumpang dan menyemprotkan semprotan merica ke wajah mereka.
Diketahui kekerasan yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap warga Palestina dan harta benda mereka adalah hal rutin di Tepi Barat dan jarang dituntut oleh otoritas penjajah Israel.
Kekerasan yang dilakukan penjajah Israel termasuk pembakaran properti dan masjid, pencabutan tanaman dan pohon zaitun, pelemparan batu, dan serangan terhadap rumah-rumah yang rentan.
Sekitar 1 juta warga koloni penjajah Israel diketahui tinggal di koloni di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang melanggar hukum internasional.
Sementara itu, Aleksandar Vučić, Presiden Serbia, pada hari Senin malam, 23 Juni 2025 waktu setempat, mengumumkan penghentian penjualan senjata ke penjajah Israel.
Baca Juga:
Penjajah Israel Dilaporkan Menyerbu Wilayah Mata Air Al-Auja di Utara Jericho
Presiden Serbia menyatakan dia menghentikan ekspor senjata ke penjajah Israel, sebuah keputusan yang dia buat setelah pertemuan staf khusus Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Serbia. (*/Mey)