UN Women Menyatakan Sulitnya Implimentasi Kesetaraan Gender di Seluruh Dunia

<p>Keterangan Foto: konferensi pers UN Women,(Foto:/Twitter/UNWomen)</p>
Keterangan Foto: konferensi pers UN Women,(Foto:/Twitter/UNWomen)

Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini sekretaris jenderal PBB Antonio Guterres mengejutkan publik dengan pernyataan kontroversionalnya tentang kesetaraan gender.

Pernyataan tersebut tentang aspek kemajuan global tentang hak-hak perempuan dan tujuan kesetaraan gender yang semakin jauh akan memakan waktu tiga abad lagi untuk dicapai.

“Kesetaraan gender semakin jauh untuk dicapai untuk saat ini, UN Women menempatkannya 300 tahun lagi,” kata Guterres.

Baca : Perspektif Cinta Laura tentang Kesetaraan Gender

Dia menyoroti kondisi yang sangat mengerikan di Afghanistan yang dikuasai Taliban, dimana perempuan dan anak perempuan telah dihapus dari kehidupan publik.

“Hak-hak perempuan sedang dilecehkan, diancam, dan dilanggar di seluruh dunia,” kata Guterres.

Hingga saat ini diseluruh dunia masih banyak terjadi serangkaian krisis terhadap hak perempuan berupa kematian ibu, anak perempuan diusir dari sekolah, pengasuh ditolak bekerja dan anak-anak dipaksa menikah dini.

Baca : DP3A Sulawesi Tengah Gelar Workshop Evaluasi PPRG

Guterres tidak menyebutkan negara spesifik lainnya, tetapi di banyak tempat, hak-hak perempuan dirampas dan pembatasan sedang digulirkan kembali dan di beberapa negara anak perempuan yang pergi ke sekolah berisiko diculik dan diserang”.

“Kemajuan yang dimenangkan selama beberapa dekade lenyap di depan mata kita,” kata Guterres.

Perlunya tindakan kolektif  di seluruh dunia oleh pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk menyediakan pendidikan yang responsif gender, meningkatkan pelatihan keterampilan, dan berinvestasi lebih banyak dalam menjembatani kesenjangan gender digital.

Baca : Pemkot Palu Perkuat Kepemimpinan Perempuan di Dunia Kerja

Serta seluruh elemen pemerintahan di dunia wajib meningkatkan berbagai upaya peningkatan kesetaraan gender di negara masing-masing.

“Berabad-abad terjadi budaya patriarki, diskriminasi, dan stereotip berbahaya telah menciptakan kesenjangan gender yang sangat besar dalam sains dan teknologi,” kata Guterres.

PBB melalui UN Women berharap kasus kekerasan yang menipa perempuan di seluruh dunia tidak lagi terjadi serta kasus keracunan yang menimpa siswi di Iran tidak akan terjadi kembali. (*/Siti)

 Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Babak Baru Penyelidikan Keracunan Massal di Iran

Internasional, gemasulawesi &#8211; Pada Senin laporan dugaan keracunan yang meracuni 39 siswa di Shandarman Masal, 30 siswa di Qochan, dan 16 siswa dan seorang guru di Neishabur. Sekelompok siswa dari asrama putri di Mashhad dibawa ke rumah sakit, begitu pula sekelompok gadis di Kohdasht. &#8220;Sejauh ini, pemerintah belum mencegah berlanjutnya kekerasan terhadap anak-anak kami ini, [&hellip;]

Kakao Mengajukan Penawaran untuk Membeli 35 Persen Saham SM Entertainment, Penawaran Per Saham Lebih Besar dari Hybe

Perusahaan Kakao Corp dan Kakao Entertainment (anak perusahaan Kakao) pada hari Selasa, 07 Maret 2023 Kakao mengajukan penawaran untuk membeli 35 persen saham SM Entertainment.

Pemimpin Tertinggi Iran Menganggap Keracunan Massal di Iran sebagai Kejahatan Tak Termaafkan

Internasional, gemasulawesi -Pemimpin tertinggi Iran menganggap bahwa insiden keracunan siswi Iran dalam beberapa bulan terakhir sebagai kejahatan tak termaafkan yang pernah terjadi di Iran. Ratusan siswi telah dirawat di rumah sakit, dan diperikaran akan terus meningkat. &#8220;Pihak berwenang harus serius dalam menangani  masalah keracunan siswa ini adalah bentuk kejahatan besar dan tak termaafkan yan dilakukan [&hellip;]

Penemuan Baru Patung dan Kuil Mirip Sphinx di Mesir Selatan

Internasional, gemasulawesi &#8211; Para arkeolog telah berhasil menemukan satu lagi bukti sejarah baru berupa  patung yang bentuknya memiliki bentuk menyerupai sphinx serta penemuan sisa dari sebuah kuil yang ditemukan dalam kompleks kuil kuno di Mesir selatan. Proses penggalian bukti sejarah itu dilakukan di wilayah provinsi Qena, dengan jarak 280 mil atau sekitar 450 km selatan [&hellip;]

Xi Jinping Mendesak China untuk Meningkatkan Kemandirian Ditengah Sanksi dan Ketegangan Perdagangan

Internasional, gemasulawesi &#8211; China harus mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya untuk memastikan kemandirian yang lebih besar, pemimpin negara itu Xi Jinping mengatakan pada pertemuan politik tahunan, ketika Beijing menjadi lebih terisolasi oleh sanksi dan masalah perdagangan lainnya. Kemajuan teknologi China menghadapi persaingan global dan meningkatnya kendala dari pemerintah asing seperti AS, tetapi sektor ini [&hellip;]

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Film Tukar Takdir: Mengulik Kisah Korban yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat

Tukar Takdir adalah film tentang kecelakaan pesawat, tapi yang unik adalah film ini berfokus pada apa yang terjadi setelahnya

Pemerintah Genjot Program Prioritas untuk Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja Baru

Pemerintah mempercepat program prioritas nasional, mulai dari koperasi desa, kampung nelayan, hingga revitalisasi tambak.

Prabowo Perluas Program Sekolah Rakyat untuk Kelompok Ekonomi Lebih Luas

Presiden Prabowo merencanakan pembangunan 500 Sekolah Rakyat, memperluas sasaran dari desil 1-2 hingga 5 demi pemerataan pendidikan.

PA Jakarta Barat Batalkan Perkawinan WNI dengan WNA Arab Saudi

Pengadilan Agama Jakarta Barat mengabulkan gugatan JPN, lindungi WNI korban KDRT, dan pastikan perkawinan dibatalkan secara sah.

KPK Telusuri Dugaan Korupsi Kuota Haji, Nama Khalid Basalamah Disorot

KPK menyelidiki dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, menyoroti peran Khalid Basalamah serta kejanggalan pembagian kuota tambahan.


See All
; ;