Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, pasukan penjajah Israel menyerang sebuah sekolah di Shuja’iyya di Kota Gaza yang bernama Sekolah Dalal Mughrabi dan menewaskan sedikitnya 15 orang, serta melukai 40 lainnya.
Dalam keterangannya kemarin, tanggal 1 Agustus 2024, Layanan Darurat Sipil Palestina mengatakan sementara pertempuran terus berlanjut di berbagai bagian di Jalur Gaza.
Militer penjajah Israel menyampaikan pihak mereka telah menargetkan para pejuang yang beroperasi di sebuah kompleks di dalam sekolah yang disebutkan mereka digunakan sebagai tempat persembunyian para komandan dan juga pejuang Hamas.
“Sebelum serangan, sejumlah langkah telah diambil untuk mengurangi risiko membahayakan warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi, pengawasan dan juga intelijen tambahan,” ujar mereka.
Banyak juga yang masih terjebak di reruntuhan.
Sekolah ini menampung puluhan keluarga yang berlindung dan mencari perlindungan.
Tim Pertahanan Sipil masih berupaya untuk mengevakuasi jenazah yang terperangkap di bawah reruntuhan setelah langit-langit bangunan runtuh.
Mengutip sumber-sumber lokal, 3 rudal dikabarkan ditembakkan di Sekolah Dalal Mughrabi.
Mereka yang terluka dibawa ke RS Arab al-Ahli untuk mendapatkan perawatan.
Di sisi lain, otoritas pendudukan penjajah Israel membebaskan 15 orang tahanan Gaza kemarin, tanggal 1 Agustus 2024.
Para tahanan yang dibebaskan tersebut adalah tahanan yang ditahan di Penjara Ofer.
Setelah dibebaskan, para tahanan menerima pertolongan pertama di pos pemeriksaan militer Kissufim di sebelah timur Deir el-Balah, sebelum dipindahkan ke RS Syuhada Al-Aqsa.
Baca Juga:
Nyatakan Sebagai Zona Militer Tertutup, Penjajah Israel Menutup Pemukiman di Hebron Tepi Barat
Langkah itu dilakukan setelah pembebasan 7 tahanan Palestina minggu lalu, termasuk dengan 2 orang wanita dari Jalur Gaza.
Sementara itu, Turki telah memblokir kerja sama antara NATO dan penjajah Israel sejak bulan Oktober 2023 karena perang di Jalur Gaza.
Mereka menyampaikan aliansi tersebut tidak boleh bekerja sama dengan penjajah Israel sebagai mitra hingga konflik berakhir.
Penjajah Israel menyandang status mitra NATO dan telah membina hubungan dekat dengan aliansi militer itu dan juga beberapa anggotanya, termasuk sekutu terbesar mereka, Amerika Serikat. (*/Mey)