Nasional, gemasulawesi – Silmy Karim, yang merupakan Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, menyatakan jika pihaknya mengusulkan rencana penambahan 6 atase imigrasi di luar negeri.
Hal tersebut disampaikan oleh Silmy Karim saat menghadiri rapat koordinasi yang dilangsungkan di Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Dalam keterangannya kemarin, 30 Mei 2024, Silmy Karim mengungkapkan Kamboja adalah salah satu negara yang dinilai mendesak untuk segera mempunyai atase dan juga staf teknis imigrasi.
Disebutkan Silmy, jika hal tersebut dikarenakan hampir 120.000 WNI tinggal dan juga bekerja di Kamboja.
Menurut Silmy, penambahan diprioritaskan pada negara dengan jumlah perlintasan WNI yang paling banyak.
“Baik untuk kunjungan singkat dan juga tujuan menetap,” katanya.
Dikutip dari Antara, jika rapat koordinasi yang berlangsung dari tanggal 27 hingga 31 Mei 2024.
Tema yang diusung kali ini adalah Optimalisasi Peran dan Fungsi Atase Imigrasi pada Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri Melalui Strategi Transformasi Digital.
Dikatakan juga jika rapat koordinasi itu menjadi wadah untuk Ditjen Imigrasi dan Kementerian Luar Negeri untuk bersinergi dalam hal isu kekonsuleran, isu keimigrasian dan isu perlindungan WNI di luar negeri.
Silmy menerangkan ketiga isu tersebut dinilai vital dalam pemberian pelayanan publik.
“Khususnya, untuk mempermudah WNI di luar negeri untuk melakukan akses pelayanan dan perlindungan yang mudah, aman dan juga cepat melalui transformasi digital,” ujarnya.
Silmy mengatakan optimalisasi layanan publik di perwakilan Republik Indonesia dilakukan tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian, yang terutama dalam pemberian paspor.
Menurutnya, untuk penerbitan paspor di luar negeri, disyaratkan juga mempunyai izin tinggal, selain juga persyaratan formil.
Dia menekankan hal itu dilakukan sebagai tindak pencegahan agar WNI tidak tinggal di luar negeri tanpa izin resmi atau ilegal.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menekankan jajaran imigrasi untuk dapat berani dalam memulai inovasi.
“Mulai saja terlebih dahulu dan terus melakukan perbaikan,” paparnya. (*/Mey)