Tuai Kontroversi! Imbas Konser Taylor Swift dan Coldplay, Presiden Jokowi Sebut Uang Negara dari Indonesia Kabur ke Singapura, Kok Bisa?

Presiden Jokowi mengungkap jika uang negara dari Indonesia kabur ke Singapura imbas dari konser Taylor Swift dan Coldplay.
Presiden Jokowi mengungkap jika uang negara dari Indonesia kabur ke Singapura imbas dari konser Taylor Swift dan Coldplay. Source: Foto/Instagram @jokowi

Nasional, gemasulawesi - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kerugian ekonomi yang dialami Indonesia akibat aliran uang yang keluar dari negara tersebut karena konser Taylor Swift dan Coldplay yang diadakan di Singapura.

Dalam pidatonya pada acara peluncuran digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan acara di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Presiden Jokowi menekankan bahwa banyak warga Indonesia yang berbondong-bondong ke Singapura untuk menonton konser tersebut.

Hal ini, menurut Presiden Jokowi, akhirnya menyebabkan terjadinya capital outflow atau aliran modal keluar dari Indonesia.

Menurut Jokowi, penonton konser Taylor Swift di Singapura kemarin bahkan separuhnya berasal dari Indonesia.

Baca Juga:
Usai Videonya Viral, HRD PT IMIP yang Marahi Calon Karyawan Baru Gegara Ketahuan Merokok dalam Ruangan Malah Dipecat dari Jabatannya

Hal ini didukung oleh data Spotify yang menunjukkan bahwa 2,2 juta penduduk Indonesia sering mendengarkan lagu-lagu Taylor Swift.

"Lalu apa yang dampaknya apabila kita berbondong-bondong nonton yang di Singapura? Jadi itu ada yang namanya capital outflow, aliran uang dari Indonesia menuju ke sana, dan membuat kita kehilangan," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa kerugian ini tidak hanya berasal dari pendapatan tiket yang hilang.

Indonesia juga kehilangan potensi pendapatan dari sektor-sektor lain seperti penginapan, kuliner, dan transportasi yang seharusnya bisa dinikmati jika konser-konser besar tersebut diadakan di Indonesia.

Baca Juga:
Pusat Data Nasional Eror Setelah Menjadi Target Serangan Siber, Menkominfo Akui Pelaku Minta Tebusan Rp131 Miliar

Fenomena ini juga terjadi pada konser Coldplay, di mana Singapura mampu menyelenggarakan konser band asal Inggris itu selama enam hari, sementara Indonesia hanya kebagian satu hari.

"Padahal yang saya dengar kemarin, kualitas suara sound system waktu Coldplay itu di GBK dibandingkan dengan yang di sana (Singapura), bagus yang di sini," tambah Jokowi.

Jokowi menyadari bahwa salah satu alasan utama mengapa Singapura mampu mendatangkan artis internasional adalah karena mereka memiliki sistem perizinan yang baik dan dukungan pemerintah yang kuat terhadap penyelenggaraan acara.

Sementara di Indonesia, Jokowi menilai bahwa sistem perizinan acara masih rumit dan berbelit-belit, sehingga menghambat upaya untuk mendatangkan lebih banyak artis internasional dan mengadakan acara besar.

Baca Juga:
Seluruh Indonesia Terdapat Lebih dari 200 Mal Pelayanan Publik, Menpan RB Ungkap Jumlah MPP di Luar Jawa Sekarang Semakin Banyak

Pernyataan Presiden Jokowi ini menuai sorotan dari berbagai pihak.

Banyak yang setuju dengan pandangannya dan menekankan pentingnya perbaikan sistem perizinan acara di Indonesia untuk mendorong lebih banyak acara besar dan mengurangi capital outflow yang merugikan ekonomi negara.

Mereka berpendapat bahwa dengan memperbaiki sistem perizinan dan memberikan dukungan yang lebih kuat dari pemerintah, Indonesia dapat menarik lebih banyak pengunjung internasional dan mendukung sektor-sektor terkait seperti pariwisata dan hiburan.

“Masa baru tau kalo di RI ngurusin apa saja birokrasinya panjaaaang lho pak,” komentar akun @mhr***.

Baca Juga:
Putus Dihantam Banjir Bandang, Jembatan Darurat Didirikan di Desa Sibalago Kabupaten Parigi Moutong

Di sisi lain, ada juga yang mengkritik bahwa masalah perizinan bukan satu-satunya kendala.

Infrastruktur, keamanan, dan promosi internasional juga dianggap penting untuk menarik artis dan acara besar ke Indonesia. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Jadi Bulan-Bulanan Warganet! Kominfo Akhirnya Ganti Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Presiden Jokowi dengan Desain Baru

Sempat dikira berita duka, Kominfo akhirnya mengganti desain ucapan selamat ulang tahun untuk Presiden Jokowi dengan tampilan baru.

Ramai Diperbincangkan! Desain Ucapan Ultah Jokowi dari Kominfo Tuai Kontroversi, Netizen: Anggaran Besar, Kerja Minimalis Banget

Ucapan ulang tahun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk Presiden Jokowi bikin gagal fokus hingga viral. Tuai kontroversi.

Hari Ulang Tahun Presiden Jokowi, Istana Sebut Tidak Ada Acara Khusus yang Diadakan

Istana menyampaikan tidak ada acara khusus yang diadakan untuk merayakan hari ulang tahun Presiden Jokowi yang jatuh pada hari ini.

Baru Terungkap! 7 Terpidana dalam Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon Ternyata Pernah Ajukan Grasi ke Presiden Jokowi, Polri Tegaskan Hal Ini

Fakta baru terungkap. Polri sebut tujuh terpidana dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon pernah ajukan grasi pada Presiden Jokowi.

Dalam Rangka Menyambut Idul Adha, Presiden Jokowi Akan Menyalurkan Total 68 Ekor Sapi Kurban ke 38 Provinsi

Sebanyak 68 ekor sapi kurban akan disalurkan oleh Presiden Jokowi ke 38 provinsi yang ada di Indonesia dalam rangka menyambut Idul Adha.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;