Nasional, gemasulawesi - Bentrokan dramatis terjadi di depan Gereja Maranatha, Kota Tual, Maluku, antara personil Brigade Mobil (Brimob) dan Kepolisian Resort (Polres) Tual.
Bentrokan ini menghebohkan publik setelah video insiden tersebut viral di media sosial.
Video yang beredar memperlihatkan momen-momen tegang ketika sejumlah personil Brigade Mobil (Brimob) dan Kepolisian Resort (Polres) Tual terlibat perkelahian dan menembakkan senjata api, menciptakan suasana mencekam di Kota Tual.
Komandan Brimob Resimen Pelopor 3, Kombes Roy Wae, mengeluarkan permintaan maaf atas kejadian tersebut.
Dalam apel bersama yang digelar pada Selasa, 30 Juli 2024, Roy menyampaikan permintaan maafnya secara terbuka.
"Atas nama anggota Brimob di Tual, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian beberapa hari lalu. Jika ada anggota saya yang melakukan kesalahan, sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya," kata Roy.
Ia berharap insiden ini menjadi yang terakhir dan tidak terulang kembali karena sangat merugikan kedua satuan yang bertugas.
Roy juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Kota Tual, khususnya umat Kristiani yang sedang melaksanakan ibadah malam di Gereja Maranatha saat kejadian berlangsung.
Ia berjanji untuk terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan Polres Tual terkait tugas dan fungsi masing-masing satuan.
Sementara itu, Kapolres Tual, AKBP Adrian, menyatakan bahwa razia Operasi Patuh Salawaku 2024 yang dilakukan oleh anggota polisi lalu lintas telah mendapatkan izin darinya.
Ia juga meminta maaf atas insiden yang terjadi.
"Saya harapkan Brimob juga bisa memaafkan personel saya, karena personel saya melaksanakan tugas dan seizin perintah saya," kata Adrian.
Menurutnya, apel bersama ini digelar atas perintah langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk meredakan ketegangan antar kedua satuan.
Adrian menegaskan bahwa permasalahan ini tidak boleh berlarut-larut karena tugas yang mereka emban masih panjang.
"Rugi bagi kita kalau permasalahan ini berlarut-larut, tugas kita masih panjang, tugas memelihara Kamtibmas, tugas penegakan hukum, tugas memberikan perlindungan kepada masyarakat, memberikan pengayoman kepada masyarakat, memberikan pelayanan kepada masyarakat, jangan karena masalah ini semua terabaikan," ujarnya.
Adrian juga meminta anggotanya, terutama polantas, untuk tidak menyimpan dendam dan saling memaafkan.
"Sekali lagi saya minta maaf, kita sudah dewasa, kita bukan anak-anak kecil, kita sudah bertugas puluhan tahun," tambahnya.
Bentrokan ini sendiri bermula dari razia knalpot racing yang dilakukan oleh Polres Tual.
Selama razia, satu motor berhasil diamankan, namun salah satu pemotor berhasil melarikan diri.
Sekitar tiga puluh orang, yang diduga rekan dari pelanggar yang kabur, datang ke lokasi razia dan menyerang personil polisi.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Kombes Pol Aries Aminullah, menjelaskan bahwa dalam razia tersebut ada indikasi keterlibatan anggota Brimob.
"Selama patroli dan razia, seorang pelanggar melarikan diri dan melaporkan kejadian tersebut kepada teman-temannya. Mereka datang dan menyerang polisi. Indikasinya ada keterlibatan anggota Brimob," kata Kombes Pol Aries.
Video yang viral menunjukkan detik-detik bentrokan yang mencekam, di mana sejumlah orang terlibat perkelahian dan menembakkan senjata api.
Suara tembakan terdengar jelas dalam rekaman tersebut, menambah ketegangan di Kota Tual.
"Ada suara tembakan, tapi kami masih mendalami informasi lengkapnya," tambah Kombes Pol Aries.
Pihak kepolisian telah mengambil langkah untuk meredakan situasi setelah insiden ini. (*/Shofia)