Cak Imin Sebut Pemerintah Berupaya Bantu Korban Judol Pakai BPJS, Said Didu: Tidak Masuk Akal, Penjudi Makin Banyak

Potret Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang sebut pemerintah berupaya mencari solusi agar korban judol bisa dilayani dengan bantuan BPJS
Potret Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang sebut pemerintah berupaya mencari solusi agar korban judol bisa dilayani dengan bantuan BPJS Source: (Foto/Instagram/@cakiminow)

Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial Said Didu menyampaikan kritik terhadap kebijakan yang diutarakan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, terkait penanganan korban judi online (judol).

Diketahui sebelumnya, Cak Imin menyebut pemerintah berupaya mencari solusi agar korban judol bisa dilayani dengan bantuan BPJS Kesehatan.

Akan tetapi, dalam konferensi pers Kamis 28 November 2024, Cak Imin menegaskan bahwa BPJS Kesehatan saat ini belum bisa melayani korban judol.

"Soal korban judi online ini belum masuk (pelayanan BPJS)," jelas Cak Imin.

Baca Juga:
Soroti Tas Bantuan Korban Banjir Berlabel Wapres Gibran yang Viral, Dokter Tifa: Apakah Bikinnya Pakai Uang Pajak Saya?

Menanggapi pernyataan Cak Imin, pegiat media sosial Said Didu memberikan kritik tajam melalui cuitannya di akun X atau Twitter resminya pada Jumat, 29 November 2024.

Dalam unggahannya, Said Didu menyebut kebijakan pemerintah terkait kemungkinan melibatkan BPJS untuk menangani korban judol sebagai kebijakan yang tidak masuk akal.

Menurutnya, judol adalah bentuk pelanggaran hukum, etika, dan agama, sehingga tidak semestinya korban judol dibantu dengan menggunakan uang rakyat.

"Korban pelanggaran hukum, pelanggaran etika, dan pelanggaran agama kok harus gunakan uang rakyat," tegas Said Didu.

Baca Juga:
Resmi Dibuka! Begini Cara Daftar Seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Tahun 2025, Lengkapi Syarat-syarat Berikut

Lebih lanjut, Said Didu memperingatkan bahwa jika kebijakan tersebut diterapkan, jumlah penjudi dikhawatirkan akan meningkat karena adanya potensi bantuan dari pemerintah.

"Kalau ini dilakukan maka penjudi makin banyak," tambahnya. Kritikan ini menyoroti kekhawatiran bahwa intervensi yang salah dalam menangani korban judol justru dapat memperburuk situasi.

Kritik Said Didu mendapat banyak dukungan dari warganet. Beberapa di antaranya menilai kebijakan tersebut tidak adil.

"Lah kok enak banget," balas akun Twitter @tut***.

Baca Juga:
Upaya Pencarian Buron Kelas Kakap Harun Masiku Makin Intens, Menteri Maruarar Tawarkan Sayembara Rp8 Miliar Bagi yang Menemukannya

Komentar serupa datang dari akun X @fer*** yang menulis, "Ditanggung BPJS...Sejak kapan pelaku judi bayar premi ke BPJS ya Pak?"

Respons ini menunjukkan bahwa masyarakat secara umum mendukung pendekatan yang lebih tegas dalam menangani judi online, tanpa membebani dana publik.

Masyarakat diimbau untuk bersama-sama mencegah penyebaran judi online demi mengurangi jumlah korbannya.

Dengan langkah pencegahan yang efektif, beban negara dalam mengatasi dampak sosial dari judol dapat diminimalkan, sehingga biaya seperti BPJS Kesehatan dapat difokuskan untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Kerjasama semua pihak menjadi kunci utama untuk memastikan masalah ini tidak semakin meluas dan menyentuh lebih banyak lapisan masyarakat. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Soroti Tas Bantuan Korban Banjir Berlabel Wapres Gibran yang Viral, Dokter Tifa: Apakah Bikinnya Pakai Uang Pajak Saya?

Dokter Tifa mengomentari tas bantuan korban banjir yang viral karena ada tulisan bantuan Wapres Gibran, begini kata Dokter Tifa

Resmi Dibuka! Begini Cara Daftar Seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Tahun 2025, Lengkapi Syarat-syarat Berikut

Pendaftaran seleksi PPIH 2025 telah dibuka. Simak panduan lengkap cara daftar dan syaratnya di sini.

Upaya Pencarian Buron Kelas Kakap Harun Masiku Makin Intens, Menteri Maruarar Tawarkan Sayembara Rp8 Miliar Bagi yang Menemukannya

Menteri Maruarar Sirait tawarkan hadiah Rp8 Miliar untuk penangkapan Harun Masiku, buron kelas kakap.

Komentari Pilkada Serentak 2024, Politikus PDIP Adian Napitupulu: Institusi Negara Gagal Belaku Netral Saat Pemilu

Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu mengomentari adanya berlangsungnya Pilkada serentak 2024, Adian sebut ada kecurangan

Tegas! Menteri Agama Langsung Serahkan Barang yang Diduga Gratifikasi ke KPK, Ini Isinya

Menteri Agama buktikan komitmennya dengan menyerahkan barang gratifikasi ke KPK untuk memastikan good governance.

Berita Terkini

wave

Akun FB Anonim Ungkap Kuasa Staff Mengatur Proyek di RSUD Undata Palu, Indrawati: Itu Fitnah

Nama Indrawati diungkap akun FB anonim sebagai pengatur proyek di RSUD Undata, disebut sebagai penentu rekanan sekaligus pengumpul fee.

KLH Tegas Tangani Kasus Impor Limbah B3 PT Esun, Pastikan Penegakan Hukum dan Perlindungan Lingkungan

KLH tindak impor limbah B3 ilegal PT Esun di Batam, tekankan bahaya kesehatan, lingkungan, dan komitmen Konvensi Basel.

Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara

Polisi dan RS Polri ungkap hasil forensik kematian AR (8) di kos Penjaringan, dengan luka serius dan investigasi lanjutan.

Tragedi Cakung: Suami Bakar Istri hingga Tewas, Diduga Konsumsi Narkoba saat Ditangkap

Seorang pria di Cakung membakar istrinya hingga tewas karena masalah sepele, diduga dalam pengaruh narkoba.

Menhut Perketat Pengawasan Izin Kawasan Hutan Demi Seimbangkan Ekonomi dan Kelestarian Alam

Menhut Raja Antoni tegaskan pengawasan ketat izin hutan agar pembangunan tetap selaras dengan pelestarian lingkungan.


See All
; ;