Ferdinand Hutahaean Komentari Menteri Ara yang Mengaku Sudah Bangun 40 Ribu Rumah: Ini Tidak Masuk Akal

Tangkap layar video Ferdinand Hutahaean yang mengomentari Menteri Maraurar Sirait terkait program 3 juta rumah
Tangkap layar video Ferdinand Hutahaean yang mengomentari Menteri Maraurar Sirait terkait program 3 juta rumah Source: (Foto/YouTube/@Ferdinand Hutahaean)

Nasional, gemasulawesi - Politisi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring, Ferdinand Hutahaean, mengkritik program pembangunan 3 juta rumah yang digagas di era Presiden Prabowo Subianto.

Ferdinand menyampaikan pandangannya melalui sebuah video di channel YouTube resminya, Ferdinand Hutahaean, pada Rabu, 15 Januari 2025.

Ia menilai terdapat sejumlah kejanggalan dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait program ini, khususnya dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.

Ferdinand menyoroti penjelasan Maruarar yang menurutnya kurang transparan.

Baca Juga:
KPK Enggan Periksa Jokowi Meskipun Diduga Pernah Melindungi Hasto Kristiyanto, Guntur Romli: Mana Berani

Salah satu kritiknya adalah terkait dengan status rumah yang dibangun, di mana sebagian rumah diberikan secara gratis, sementara sebagian lainnya berbayar.

"Saya membaca statement dari kementerian, dari Ara Sirait (Maruarar Sirait), menyatakan bahwa rumah ini tidak semuanya diberikan gratis, tetapi sebagian gratis, hanya sebagian gratisnya ini tidak dijelaskan juga berapa banyak dan yang akan berbayar berapa banyak," ungkap Ferdinand.

Selain itu, mekanisme pengajuan atau persyaratan untuk mendapatkan rumah dalam program tersebut juga belum dijelaskan secara tuntas.

"Dan mekanisme masyarakat untuk mendapatkan rumah ini bagaimana juga belum jelas karena masih dihitung, dikaji-kaji karena tersiar bahwa awalnya pembangunan perumahan ini akan berbayar dan hanya mampu dibeli oleh orang berpenghasilan 8 juta per bulan, artinya perumahan ini bukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah," tegas Ferdinand.

Baca Juga:
Denny Siregar Soal Ketua DPD yang Usul Rakyat Bantu Anggaran Program MBG: Kenapa Gak Gaji Anggota DPD Saja Disumbangin?

Selain itu, Ferdinand merasa terkejut dengan klaim Maruarar yang menyebut bahwa 40 ribu unit rumah telah dibangun sejak program ini dimulai pada 20 Oktober 2024.

Ia menilai pernyataan tersebut tidak masuk akal karena konsep pembangunan 3 juta rumah itu sendiri masih belum jelas.

"Tidak ada yang jelas sampai sekarang konsep tentang pembangunan 3 juta rumah ini, tetapi lucunya menteri perumahan menyatakan bahwa telah membangun 40 ribu unit rumah," ujar Ferdinand.

Ia mempertanyakan bagaimana mungkin pembangunan sebesar itu dilakukan tanpa adanya rencana yang jelas.

Baca Juga:
Terseret Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Mantan Ketua PN Surabaya Ditangkap Kejagung, Ini Perannya

"Ini tidak masuk akal, konsepnya saja belum jelas, bagaimana mungkin membangun 40 ribu rumah," sambung Ferdinand.

Kritikan Ferdinand ini mencerminkan kekhawatiran publik akan transparansi dan keefektifan program pemerintah yang seharusnya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat luas. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

KPK Enggan Periksa Jokowi Meskipun Diduga Pernah Melindungi Hasto Kristiyanto, Guntur Romli: Mana Berani

Guntur Romli menanggapi kabar terkait KPK yang enggan memeriksa Joko Widodo atau Jokowi yang diduga melindungi Hasto Kristiyanto

Denny Siregar Soal Ketua DPD yang Usul Rakyat Bantu Anggaran Program MBG: Kenapa Gak Gaji Anggota DPD Saja Disumbangin?

Denny Siregar memberikan tanggapan usai Ketua DPD, Sultan Bachtiar Najamudin usul agar rakyat membantu program makan bergizi gratis

Terseret Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Mantan Ketua PN Surabaya Ditangkap Kejagung, Ini Perannya

Kasus vonis bebas Ronald Tannur memunculkan dugaan suap besar. Kejagung dalami keterlibatan hakim dan panitera.

Viral! 408 Pekerja Migran Indonesia Dideportasi dari Arab Saudi dan Masuk Blacklist, Ini Penyebab Utamanya

Pemerintah pulangkan 408 pekerja migran dari Arab Saudi. Kasus pelanggaran keimigrasian ini soroti masalah nonprosedural.

Dokter Tifa Soroti Menkes RI yang Sebut HMPV Sebagai Virus Biasa Saja dan Tidak Berbahaya: Saya Merasa Aneh

Dokter Tifa menyoroti sikap Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin terhadap adanya virus HMPV yang baru-baru ini jadi sorotan

Berita Terkini

wave

Nama Wagub Sulteng Terseret Dugaan Kasus Makelar Proyek RSUD Undata Palu, Renny Lamadjido: Saya Tegaskan Itu Tidak Benar

Wagub Sulteng Reny A Lamadjido bantah terlibat dalam kasus dugaan makelar proyek di RSUD Undata Palu yang melibatkan Indrawarti.

Menghadirkan Komedi yang Lebih Meledak dari Film Pertamanya, Inilah Sinopsis Film Agak Laen: Menyala Pantiku

Film Agak Laen akan mendapat bagian kedua berjudul Agak Laen: Menyala Pantiku, yang diklaim akan lebih kocak dari film pertamanya

Akun FB Anonim Ungkap Kuasa Staff Mengatur Proyek di RSUD Undata Palu, Indrawati: Itu Fitnah

Nama Indrawati diungkap akun FB anonim sebagai pengatur proyek di RSUD Undata, disebut sebagai penentu rekanan sekaligus pengumpul fee.

KLH Tegas Tangani Kasus Impor Limbah B3 PT Esun, Pastikan Penegakan Hukum dan Perlindungan Lingkungan

KLH tindak impor limbah B3 ilegal PT Esun di Batam, tekankan bahaya kesehatan, lingkungan, dan komitmen Konvensi Basel.

Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara

Polisi dan RS Polri ungkap hasil forensik kematian AR (8) di kos Penjaringan, dengan luka serius dan investigasi lanjutan.


See All
; ;