Adi Prayitno Soal Siswa SD Medan yang Dihukum Belajar di Lantai Karena Nunggak SPP: Salahnya Para Pejabat Publik

Tangkap layar video yang pengamat politik, Adi Prayitno mengomentari kabar anak SD di Medan yang dihukum belajar di lantai karena nunggak SPP
Tangkap layar video yang pengamat politik, Adi Prayitno mengomentari kabar anak SD di Medan yang dihukum belajar di lantai karena nunggak SPP Source: (Foto/YouTube/@Adi Prayitno Official)

Nasional, gemasulawesi - Pengamat politik Indonesia, Adi Prayitno, menyoroti kasus viral yang melibatkan seorang siswa SD di Medan yang dihukum belajar di lantai oleh wali kelas.

Hukuman itu diduga diberikan karena siswa tersebut menunggak uang SPP.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat siswa tersebut duduk di lantai ruang kelas, direkam oleh orang tua siswa bernama Kamelia.

Ia mengungkapkan bahwa anaknya telah belajar di lantai selama tiga hari.

Baca Juga:
Ferdinand Hutahaean Komentari Menteri Ara yang Mengaku Sudah Bangun 40 Ribu Rumah: Ini Tidak Masuk Akal

Wali kelas disebut membuat aturan bahwa siswa yang belum mengambil rapor tidak boleh mengikuti kegiatan belajar mengajar. Situasi ini memicu kritik keras dari berbagai pihak.

Dalam video di channel YouTube resminya, Adi Prayitno Official, yang diunggah pada Rabu, 15 Januari 2025, Adi menyatakan keprihatinannya atas perlakuan yang tidak adil tersebut.

Ia menyoroti bagaimana situasi ini bertolak belakang dengan upaya pemerintah memperbaiki sistem pendidikan, termasuk program makan bergizi gratis.

"Kita tidak bisa menutup mata, masih ada adik-adik kita yang kemudian kesulitan untuk mendapatkan sekolah yang layak, diperlakukan tidak adil hanya gara-gara nunggak SPP," tegas Adi Prayitno.

Baca Juga:
KPK Enggan Periksa Jokowi Meskipun Diduga Pernah Melindungi Hasto Kristiyanto, Guntur Romli: Mana Berani

Adi juga menekankan bahwa fenomena semacam ini seharusnya tidak terjadi di Indonesia, mengingat anggaran pendidikan yang besar, yakni 20 persen dari APBN.

Menurutnya, kejadian ini melukai rasa keadilan publik.

"Haram hukumnya di negara ini, ketika anggaran pendidikan kita besar, 20 persen APBN, di tengah semangatnya pemerintah Indonesia mengentaskan buta huruf, ketika ada fenomena semacam ini tentu kan melukai perasaan publik, melukai rasa keadilan," ujarnya.

Ia berharap agar kasus seperti ini tidak terulang di masa depan.

Baca Juga:
Denny Siregar Soal Ketua DPD yang Usul Rakyat Bantu Anggaran Program MBG: Kenapa Gak Gaji Anggota DPD Saja Disumbangin?

Lebih lanjut, Adi mengkritik para pejabat atau pemangku kepentingan yang menurutnya kurang memberikan perhatian kepada rakyat kecil.

Ia menyebut mereka sering mengklaim dekat dengan rakyat, tetapi kenyataannya tidak mampu mencegah kejadian seperti ini.

"Oleh karena itu, kalau kita mau jujur ya, siapa yang salah, ya tentu para pemangku kepentingan, adalah mereka para pejabat-pejabat publik, yang katanya selama ini paling dekat dengan rakyat, paling peduli," tambah Adi Prayitno.

Kasus ini menjadi refleksi serius tentang perlunya reformasi lebih lanjut dalam sistem pendidikan, terutama untuk melindungi hak anak-anak dari keluarga kurang mampu. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Ferdinand Hutahaean Komentari Menteri Ara yang Mengaku Sudah Bangun 40 Ribu Rumah: Ini Tidak Masuk Akal

Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapannya terkait Menteri Maruarar Sirait yang sebut pihaknya sudah bangun 40 ribu unit rumah

KPK Enggan Periksa Jokowi Meskipun Diduga Pernah Melindungi Hasto Kristiyanto, Guntur Romli: Mana Berani

Guntur Romli menanggapi kabar terkait KPK yang enggan memeriksa Joko Widodo atau Jokowi yang diduga melindungi Hasto Kristiyanto

Denny Siregar Soal Ketua DPD yang Usul Rakyat Bantu Anggaran Program MBG: Kenapa Gak Gaji Anggota DPD Saja Disumbangin?

Denny Siregar memberikan tanggapan usai Ketua DPD, Sultan Bachtiar Najamudin usul agar rakyat membantu program makan bergizi gratis

Terseret Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Mantan Ketua PN Surabaya Ditangkap Kejagung, Ini Perannya

Kasus vonis bebas Ronald Tannur memunculkan dugaan suap besar. Kejagung dalami keterlibatan hakim dan panitera.

Viral! 408 Pekerja Migran Indonesia Dideportasi dari Arab Saudi dan Masuk Blacklist, Ini Penyebab Utamanya

Pemerintah pulangkan 408 pekerja migran dari Arab Saudi. Kasus pelanggaran keimigrasian ini soroti masalah nonprosedural.

Berita Terkini

wave

Menceritakan Kisah Cinta Sejati hingga Maut Memisahkan, Inilah Sinopsis Film Romansa Sampai Titik Terakhirmu

Film Sampai Titik Terakhirmu tayang hari ini, menceritakan kisah cinta antara pasangan viral Shella Selpi Lizah dan Albi Dwizky

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu


See All
; ;