Kemenlu Benarkan Ada Lagi WNI yang Meninggal Akibat Penembakan Aparat Malaysia, Tidak Tertolong Meski Sempat Operasi

Ilustrasi senjata api atau senpi yang digunakan aparat Malaysia untuk menembak WNI
Ilustrasi senjata api atau senpi yang digunakan aparat Malaysia untuk menembak WNI Source: (Foto/Pexels/@Somchai Kongkamsri)

Nasional, gemasulawesi - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) kembali melaporkan adanya satu warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia akibat insiden penembakan oleh aparat Malaysia.

Sebelumnya, lima WNI yang diduga sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal menjadi sasaran tembakan oleh Aparat Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

Peristiwa tragis ini mengakibatkan satu korban meninggal dunia, sementara empat lainnya mengalami luka-luka dengan kondisi yang bervariasi.

Dari empat korban yang selamat, dua di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis, sedangkan dua lainnya berada dalam kondisi stabil.

Baca Juga:
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya, Sebut Sedikit Orang Kampus yang Bersikap Kritis dan Politisi Tidak Tegas

Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa salah satu dari dua korban yang sebelumnya kritis telah meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Informasi ini disampaikan langsung oleh Kemenlu RI melalui keterangan tertulis dari Direktur Pelindungan WNI (PWNI), Judha Nugraha.

Dalam keterangannya, Judha menyebutkan bahwa korban tersebut dirawat di Rumah Sakit Idris Shah, Serdang, sejak 24 Januari 2025 dan meninggal dunia pada Selasa, 4 Februari 2025.

"Almarhum (korban penembakan) telah jalani operasi pengangkatan ginjal karena terkena peluru, namun kondisinya terus memburuk, hingga meninggal dunia," tulis Judha dalam keterangannya pada Selasa, 4 Februari 2025.

Baca Juga:
Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg Bukan dari Prabowo, Pengamat Nilai Menteri Terima Perintah dari Orang Selain Presiden

Operasi yang dilakukan bertujuan untuk mengatasi luka serius akibat peluru yang merusak organ vital korban.

Meskipun tim medis telah berusaha semaksimal mungkin, kondisi korban terus menurun hingga akhirnya meninggal dunia.

Identitas almarhum hingga kini belum diketahui karena korban tidak membawa dokumen identitas diri sama sekali.

Hal ini menyulitkan proses identifikasi lebih lanjut, dan pihak Kemenlu RI masih berupaya mengumpulkan informasi tambahan untuk memastikan identitas korban.

Baca Juga:
Dampak dari Efisiensi Anggaran Belanja Kementerian, Kemenkeu RI Batalkan Penawaran Beasiswa Tahun 2025

Proses ini melibatkan koordinasi dengan pihak keluarga di Indonesia serta otoritas terkait di Malaysia untuk mempercepat kepastian identitas dan langkah pemulangan jenazah.

Sementara itu, satu WNI lainnya yang sebelumnya berada dalam kondisi kritis, diketahui bernama MH, asal Aceh.

MH kini berada dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi yang berhasil.

Setelah melalui masa perawatan intensif, MH telah dipindahkan ke ruang rawat biasa, menandakan adanya perkembangan positif dalam proses pemulihan.

Baca Juga:
Menteri ESDM Dicecar Warga Karena LPG 3 Kg, Eko Kuntadhi: Pak Bahlil Perlu Belajar Banyak dari Rakyat

Kabar ini memberikan sedikit kelegaan di tengah duka atas kehilangan korban lainnya.

Kasus penembakan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia. Kemenlu RI terus memantau perkembangan situasi dan memberikan pendampingan hukum serta perlindungan kepada para korban yang selamat.

Selain itu, pemerintah juga berkoordinasi dengan otoritas Malaysia untuk memastikan adanya penyelidikan yang transparan terkait insiden ini, guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya, Sebut Sedikit Orang Kampus yang Bersikap Kritis dan Politisi Tidak Tegas

Mantan Menko Polhukam RI, Mahfud MD baru-baru ini menyampaikan kecemasannya mengenai kondisi Indonesia baru-baru ini

Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg Bukan dari Prabowo, Pengamat Nilai Menteri Terima Perintah dari Orang Selain Presiden

Pengamat politik menyoroti kabar yang menyebut bahwa aturan yang melarang pengecer jual LPG 3 Kg bukan dari kebijakan Presiden Prabowo

Dampak dari Efisiensi Anggaran Belanja Kementerian, Kemenkeu RI Batalkan Penawaran Beasiswa Tahun 2025

Kementerian Keuangan RI secara resmi membatalkan beasiswa Kemenkeu tahun 2025 imbas dari kebijakan efisiensi anggaran belanja Kementerian

Menteri ESDM Dicecar Warga Karena LPG 3 Kg, Eko Kuntadhi: Pak Bahlil Perlu Belajar Banyak dari Rakyat

Pegiat medsos, Eko Kuntadhi menyoroti Menteri ESDM RI Bahlil Lahadalia yang mendapatkan kritikan langsung dari seorang warga

Geger! Isu Kenaikan Iuran JKN 2025 dan Program REHAB BPJS Kesehatan Tuai Kontroversi, Ini Penyebabnya

Isu kenaikan iuran JKN dan program REHAB BPJS Kesehatan, bagaimana langkah BPJS meringankan tunggakan peserta? Temukan jawabannya di sini.

Berita Terkini

wave

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.


See All
; ;