Nasional, gemasulawesi - Bima Arya selaku Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) RI menjelaskan bahwa kemungkinan akan ada mantan Presiden Indonesia yang turut menjadi pemateri dalam retret kepala daerah yang akan digelar di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.
Retret ini diperuntukkan bagi kepala daerah terpilih dalam Pilkada 2024 dan dijadwalkan berlangsung mulai 21 hingga 28 Februari 2025.
Menurut Bima Arya, dalam kegiatan tersebut, sejumlah tokoh penting dalam negeri akan hadir sebagai pembicara, termasuk Presiden RI, Prabowo Subianto.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa ada kemungkinan seorang mantan Presiden Indonesia juga akan turut memberikan materi kepada para kepala daerah.
Namun, ia tidak merinci lebih lanjut siapa mantan Presiden yang dimaksud.
"Kali ini pembicaranya itu semuanya menteri dan widyaiswara dari Lemhannas, Bapak Presiden (Prabowo Subianto), dan mungkin nanti ada juga mantan presiden," kata Bima Arya pada Minggu, 16 Februari 2025.
Nama mantan presiden yang akan hadir dalam retret ini masih dirahasiakan dan akan diumumkan lebih lanjut.
Retret ini diselenggarakan dengan tujuan memberikan pembekalan kepada kepala daerah terpilih agar lebih siap dalam menjalankan tugas mereka.
Program ini juga menjadi ajang bagi para kepala daerah untuk membangun jaringan dan memahami arah kebijakan nasional.
Setidaknya ada lima pokok pembekalan yang akan diberikan dalam retret kepala daerah ini.
Pertama, pemahaman tentang tugas pokok sebagai kepala daerah, mengingat tidak semua peserta memiliki latar belakang politik pemerintahan.
Materi ini dianggap penting agar para kepala daerah memahami peran dan tanggung jawab mereka secara lebih mendalam.
Kedua, pemahaman tentang Astacita, yakni delapan visi pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Visi ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam menyelaraskan kebijakan di daerah dengan program nasional yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.
Ketiga, retret ini juga bertujuan untuk membangun kedekatan emosional antarkepala daerah.
Dengan adanya hubungan yang lebih erat, koordinasi dan kolaborasi antarwilayah diharapkan bisa berjalan lebih baik, sehingga program pembangunan di daerah dapat terlaksana dengan lebih efektif.
Keempat, materi mengenai pengelolaan anggaran menjadi salah satu poin penting dalam retret ini.
Para kepala daerah akan diberikan pemahaman mendalam mengenai tata kelola anggaran daerah agar dapat memastikan penggunaan dana yang transparan dan akuntabel.
Untuk materi ini, pemerintah menghadirkan lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta kepolisian guna memberikan wawasan yang lebih luas tentang mekanisme pengawasan keuangan negara.
Kelima, kepala daerah akan mendapatkan materi mengenai ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan.
Materi ini bertujuan untuk membentuk kepala daerah yang tidak hanya memiliki kapasitas administratif, tetapi juga memiliki semangat nasionalisme yang tinggi.
Dengan wawasan kebangsaan yang kuat, kepala daerah diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan bangsa. (*/Risco)
 
             
                                     
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                     
                     
                     
                                        