Soal Isu IKN Bagikan Lahan Gratis ke Negara Sahabat, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Beri Penjelasan Begini

Potret Kepala OIKN Basul Hadimuljono sedang foto di salah satu Kawasan Ibu Kota Nusantara
Potret Kepala OIKN Basul Hadimuljono sedang foto di salah satu Kawasan Ibu Kota Nusantara Source: (Foto/Instagram/@ikn_id)

Nasional, gemasulawesi - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, memberikan klarifikasi terkait isu pemberian lahan gratis kepada negara-negara sahabat yang ingin membangun kantor kedutaan di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebelum tahun 2028.

Isu ini mencuat setelah beredar kabar bahwa OIKN mengusulkan fasilitas lahan gratis bagi negara asing untuk pembangunan kantor perwakilan mereka di kawasan diplomatic compound IKN sebagai bagian dari strategi menarik minat investasi ke ibu kota baru.

Menanggapi hal tersebut, Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa keputusan mengenai pemberian lahan gratis bukan berada di tangannya.

Ia hanya mengusulkan kebijakan tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto agar dapat menarik perhatian negara-negara sahabat terhadap proyek IKN.

Baca Juga:
Bima Arya Sebut Bakal Ada Mantan Presiden Indonesia yang Jadi Pemateri di Retret Kepala Daerah, Jokowi?

Menurutnya, keberadaan kantor kedutaan di IKN menjadi salah satu faktor penting dalam mempercepat proses pemindahan ibu kota politik Indonesia.

"Saya tegaskan bukan saya yang memutuskan. Saya sampaikan bahwa saya akan mengusulkan kepada Bapak Presiden (Prabowo Subianto) untuk menarik minat mereka (negara sahabat)," jelas Basuki Hadimuljono pada Senin, 17 Februari 2025.

Basuki menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan IKN sebagai ibu kota politik pada tahun 2028, sehingga kantor-kantor kedutaan asing juga harus mulai dibangun di lokasi tersebut sebelum tahun tersebut tiba.

OIKN pun telah menyiapkan lahan seluas 62,9 hektare sebagai area diplomatic compound, yang berlokasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Baca Juga:
Soroti Banyaknya Orang Indonesia Hidup di Luar Negeri, Denny Siregar: Pengingat Jika Pemerintah Indonesia Tidak Bersih

Kawasan diplomatic compound ini didesain dengan konsep kota hutan yang mengedepankan prinsip keberlanjutan serta memenuhi standar internasional.

Selain kantor kedutaan, area tersebut juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti area ritel dan komersial, restoran, venue hiburan, serta taman hijau untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi para diplomat yang bertugas di IKN.

Dengan adanya fasilitas pendukung yang terintegrasi, diharapkan kawasan ini tidak hanya menjadi pusat perwakilan diplomatik, tetapi juga mendukung kehidupan sosial dan mobilitas para personel diplomatik di ibu kota baru.

Pemerintah juga berupaya memastikan bahwa konsep ini mampu menarik minat negara-negara sahabat agar bersedia memindahkan perwakilan mereka ke IKN dalam beberapa tahun mendatang.

Baca Juga:
Mahfud MD Komentari Kebijakan Efisiensi Anggaran di Pemerintahan Presiden Prabowo: Silahkan Aja Diatur

Selain menyiapkan lahan untuk diplomatic compound, OIKN juga telah menyediakan area khusus untuk perkantoran organisasi internasional di KIPP IKN.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menjadikan IKN sebagai pusat kegiatan diplomatik dan pemerintahan di Indonesia.

Dengan berbagai perencanaan tersebut, OIKN berharap dapat menarik lebih banyak negara untuk berinvestasi dan membangun kehadiran diplomatik mereka di IKN.

Meskipun usulan pemberian lahan gratis ini masih dalam tahap pengajuan kepada Presiden, strategi ini dinilai sebagai langkah penting dalam mewujudkan perpindahan ibu kota yang efektif dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Bima Arya Sebut Bakal Ada Mantan Presiden Indonesia yang Jadi Pemateri di Retret Kepala Daerah, Jokowi?

Wamendagri RI, Bima Arya mengungkapkan bahwa akan ada mantan Presiden Indonesia yang menjadi pemateri di retret kepala daerah

Soroti Banyaknya Orang Indonesia Hidup di Luar Negeri, Denny Siregar: Pengingat Jika Pemerintah Indonesia Tidak Bersih

Pegiat medsos, Denny Siregar menyoroti banyaknya warga Indonesia yang pindah ke luar negeri karena kondisi Indonesia dinilai tak layak

Mahfud MD Komentari Kebijakan Efisiensi Anggaran di Pemerintahan Presiden Prabowo: Silahkan Aja Diatur

Eks Menko Polhukam RI, Mahfud MD memberikan pandangannya terhadap kebijakan efisiensi anggaran di era pemerintahan Prabowo

Deddy Corbuzier Sebut Tak Akan Ambil Gaji Stafsus Menhan, Denny Siregar: Berani Gak Tidak Ambil Tunjangan?

Pegiat medsos Denny Siregar mengomentari Deddy Corbuzier yang sebut tidak akan mengambil gaji sebagai staf khusus Menhan RI

Prabowo Ingin Turunkan Harga Tiket Pesawat, Susi Pudjiastuti Bantu Bongkar Praktik Monopoli di Penerbangan Indonesia

Tanggapan Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti terkait keinginan Presiden RI, Prabowo Subianto untuk menurunkan harga tiket pesawat

Berita Terkini

wave

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.

Kala Jaring dan Gelombang Seismik Berbenturan di Teluk Tomini

Nelayan Parigi moutong gelar aksi demo buntut dari puluhan rompon diputus oleh tim survey potensi Migas di perairan teluk tomini.

Dugaan Monopoli Tambang Ilegal di Buranga: Sosok 'Reny' Asal Jawa Barat Jadi Sorotan

Sosok reni pelaku tambang ilegal di Desa Buranga yang disebut-sebut kebal hukum dan beroperasi dibekas lahan yang pernah menelan korban jiwa

Dugaan Dominasi Tambang Ilegal di Desa Tombi: Peran Haji Anjas dan Infrastruktur Talang Raksasa

Kuatnya bekingan Kelompok Haji Anjas hingga saat ini belum tersentuh oleh Aparat penegak Hukum berkaitan dengan pengelolaan tambang ilegal.

SMART GOV dan CITIGOV untuk Tekan Kebocoran PAD di Parigi Moutong

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus memacu transformasi digital dalam sektor perpajakan dan ekspansi digitalisasi ke sektor retribusi.


See All
; ;