Denny Siregar Kritisi Langkah Menko Airlangga yang akan Data Ormas Pengganggu Investasi, Dinilai Terlalu Lamban

Potret Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto ketika ikut suatu rapat
Potret Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto ketika ikut suatu rapat Source: (Foto/Instagram/@airlanggahartarto_official)

Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial Denny Siregar menyoroti langkah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang berencana mengumpulkan data organisasi masyarakat (ormas) yang dinilai mengganggu investasi di Indonesia.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap aksi premanisme yang dilakukan oleh sejumlah ormas, yang disebut-sebut sebagai penyebab kegagalan investasi hingga mencapai ratusan triliun rupiah.

Menko Airlangga menyatakan bahwa pemerintah akan mendalami persoalan ini lebih lanjut.

Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah melakukan pendataan terhadap ormas-ormas yang terlibat dalam aksi premanisme.

Baca Juga:
Fedi Nuril Ungkap Alasan Mengapa Dirinya Termasuk yang Khawatir Jika Pemerintah Kembali ke Zaman Orba

Pendataan tersebut diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap ormas yang dinilai menghambat investasi.

Menanggapi hal ini, Denny Siregar berpendapat bahwa langkah yang diambil pemerintah terlalu lamban dan cenderung birokratis.

Menurutnya, cara paling mudah untuk mengatasi aksi premanisme ormas adalah dengan memberikan peringatan tegas melalui pihak kepolisian.

Dalam unggahan di akun Instagram resminya @dennysirregar pada Jumat, 14 Maret 2025, Denny menyampaikan kritiknya terhadap langkah pemerintah yang menurutnya terlalu administratif dan berbelit-belit.

Baca Juga:
Luhut Cari Regulasi yang Menghambat Investor Datang, Bivitri Susanti Nilai Korupsi Jadi Penghambat Sebenarnya

"Pemerintah kita itu kenapa senangnya administrasi dan birokrasi ya? Padahal gampang sebenarnya. Minta kepolisian menyebarkan informasi ke ormas-ormas, siapapun nanti yang menganggu usaha akan berhadapan dengan pemerintah. Dan benar2 dilaksanakan... Bukan omon2 doang," tulis Denny, sembari mengunggah ulang berita terkait langkah yang akan diambil Menko Airlangga untuk menangani aksi premanisme ormas.

Pernyataan Denny ini mendapat berbagai tanggapan dari warganet.

Sebagian besar menilai bahwa sistem birokrasi di Indonesia memang sering kali membuat kebijakan menjadi lebih kompleks daripada yang seharusnya.

Beberapa juga berpendapat bahwa jika pemerintah benar-benar serius dalam menindak premanisme ormas, maka seharusnya tindakan konkret segera dilakukan tanpa harus melalui proses yang berlarut-larut.

Baca Juga:
Ada 2 Daerah Belum Siap Gelar PSU Pilkada 2024 Karena Tak Punya Anggaran, Ketua KPU Yakin Kemendagri Bisa Fasilitasi

"Ingat prinsipnya bang. Kalo bisa ribet knp harus simple," tulis akun @h_l di unggahan Denny, disertai emotikon tertawa.

Tanggapan warganet ini mencerminkan kekecewaan sebagian masyarakat terhadap cara pemerintah menangani masalah yang dianggap penting, seperti investasi dan stabilitas ekonomi.

Banyak yang berharap agar pemerintah bisa mengambil langkah yang lebih efektif dalam menindak aksi premanisme ormas tanpa perlu melalui proses administratif yang panjang. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Fedi Nuril Ungkap Alasan Mengapa Dirinya Termasuk yang Khawatir Jika Pemerintah Kembali ke Zaman Orba

Aktor Fedi Nuril menyampaikan alasan mengapa dirinya ikut khawatir jika pemerintah Indonesia akan kembali ke zaman orde baru

Luhut Cari Regulasi yang Menghambat Investor Datang, Bivitri Susanti Nilai Korupsi Jadi Penghambat Sebenarnya

Bivitri Susanti memberikan komentar terhadap rencana Luhut Binsar Pandjaitan yang ingin cari regulasi penghambat investasi

Ada 2 Daerah Belum Siap Gelar PSU Pilkada 2024 Karena Tak Punya Anggaran, Ketua KPU Yakin Kemendagri Bisa Fasilitasi

Begini keterangan dari ketua KPU Mochammad Afifuddin terkait dua daerah yang belum menyampaikan update anggaran untuk PSU Pilkada 2024

Soroti Kabar Mantan Kapolres Ngada Jadi Tersangka Kasus Asusila dan Narkoba, Politikus Demokrat: Sakit Orang Ini

Politikus Partai Demokrat, Jansen Sitindaon memberikan tanggapan mengenai kabar eks Kapolres Ngada yang terlibat kasus asusila dan narkoba

Wakil Ketua DPR Pastikan Keputusan Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 akan Diumumkan Paling Lambat Minggu Depan

Wakil DPR RI Sufmi Dasco mengatakan bahwa pengumuman terkait pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 akan diumumkan paling lambat pekan depan

Berita Terkini

wave

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Masuk Lima Besar Kota Paling Tercemar Dunia, Warga Diminta Waspada

Jakarta pantau udara real-time melalui 111 SPKU, sarankan masyarakat kurangi aktivitas luar, siapkan sistem peringatan dini polusi.


See All
; ;