Kemensos Gandeng PPATK Pastikan Bansos Tepat Sasaran dan Efektif

Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Source: (kemensos.go.id)

Nasional, gemasulawesi - Kementerian Sosial menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memastikan penyaluran bantuan sosial berjalan efektif dan menyentuh pihak yang benar-benar berhak, sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan, "Untuk mendukung akurasi data dan memastikan bansos sampai ke tangan yang tepat, kami meminta dukungan PPATK untuk melakukan analisis terhadap rekening para penerima bansos."

Analisis ini juga dimaksudkan sebagai bukti bahwa data yang dimiliki oleh Kemensos valid.

Gus Ipul menjelaskan bahwa pihaknya telah menyerahkan data-data tersebut kepada PPATK, termasuk berbagai kendala yang dihadapi di lapangan, dan berharap proses tindak lanjut bisa segera dilakukan.

Baca Juga:
Kemensos Dorong Transformasi Bansos dan Pendidikan Lewat Program Sekolah Rakyat

Ia menegaskan bahwa hasil analisis rekening dari PPATK akan dijadikan pedoman untuk menjamin ketepatan sasaran bantuan.

Dalam pertemuan dengan Ketua PPATK Ivan Yustiavanda, terungkap bahwa sejumlah rekening penerima terindikasi tidak aktif, karena hanya digunakan untuk menerima transfer bansos tanpa ada aktivitas transaksi lainnya.

Ivan Yustiavanda menyambut baik langkah kolaborasi ini. Ia menyatakan bahwa PPATK akan mendalami data yang telah diberikan oleh Kemensos.

Kolaborasi ini sejalan dengan pesan Presiden Prabowo agar bansos benar-benar sampai ke penerima yang sesuai dan digunakan secara semestinya.

Baca Juga:
Kemenag Luncurkan Gerakan Sadar Pencatatan Nikah untuk Lindungi Hak Sipil dan Perkuat Nilai Keluarga

"Presiden melalui Kemensos menghendaki agar bantuan sosial tepat sasaran, digunakan sebagaimana mestinya, dan diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan. Harapan ini harus kita wujudkan bersama," jelas Ivan.

Ivan juga menyampaikan bahwa pihaknya menemukan sejumlah data yang tidak sesuai dan akan segera menyerahkan hasil temuan tersebut ke Kementerian Sosial.

“Kami mengidentifikasi beberapa data yang tampak janggal, dan data itu akan segera kami kirimkan ke Pak Mensos agar bisa dijadikan dasar pengambilan kebijakan terkait penyaluran bansos,” ungkapnya.

PPATK sendiri menegaskan komitmennya untuk terus mendukung Kemensos dalam mewujudkan program bantuan sosial yang lebih efisien dan tepat sasaran.

Baca Juga:
Sekolah Rakyat Andalkan AI untuk Gali Potensi Siswa, Siap Cetak Generasi Emas 2045

“Kami siap membantu Pak Menteri. Semoga ke depan bansos makin tepat guna dan benar-benar menyasar masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Mensos Saifullah Yusuf melaporkan bahwa hingga 1 Juli 2025, penyaluran bansos triwulan II telah mencapai lebih dari Rp20 triliun kepada jutaan keluarga penerima manfaat (KPM).

Untuk bantuan PKH, sekitar 8 juta KPM atau 80,49% dari total sasaran telah menerima dana sebesar Rp5,8 triliun.

Bansos Sembako pun sudah menjangkau lebih dari 15 juta KPM, atau 84,71% dari target, dengan total dana Rp9,2 triliun.

Baca Juga:
Kepala PCO Hasan Nasbi Tegaskan Penulisan Sejarah Nasional Tak Bisa Muat Semua Peristiwa, Begini Alasannya

Sementara bantuan tambahan sebesar Rp200 ribu per bulan selama dua bulan juga sudah diterima oleh 15 juta dari total 18,3 juta KPM, dengan nilai total Rp6,19 triliun.

Meski demikian, tercatat masih ada sekitar 3,6 juta KPM yang belum menerima bantuan. Beberapa faktor menjadi penyebabnya.

Pertama, aturan dalam Perpres Nomor 63 Tahun 2017 yang mewajibkan penyaluran bansos dilakukan secara non-tunai melalui bank-bank milik negara (Himbara), menggantikan skema penyaluran lewat PT Pos.

Namun, aturan ini memberi pengecualian bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas berat, lansia non-potensial, eks pasien penyakit kronis, komunitas adat terpencil, serta masyarakat di daerah tanpa akses perbankan.

Baca Juga:
Upaya Turunkan Angka Kemiskinan, Gubernur Sulawesi Tengah Minta Pemkab dan Pemkot Perkuat Kolaborasi bersama Pemprov

Faktor kedua adalah proses transisi dari PT Pos ke Bank Himbara yang masih berlangsung.

Selain itu, ada 629.513 KPM baru yang belum memiliki rekening, meskipun sudah terdaftar dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang kini menjadi dasar penyaluran bantuan menggantikan DTKS.

Beberapa keterlambatan penyaluran juga disebabkan oleh proses verifikasi dan analisis rekening oleh PPATK untuk memastikan bantuan tidak salah sasaran. (*/Zahra)

...

Artikel Terkait

wave

Sampaikan Usulan Tambahan Anggaran Rp 63,7 Triliun untuk Tahun 2026, Polri Beberkan Alasan dan Tujuannya

Polri mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp63,7 triliun untuk mendukung pelaksanaan program dan kebutuhan tahun 2026

Kemensos Dorong Transformasi Bansos dan Pendidikan Lewat Program Sekolah Rakyat

Kemensos ubah pendekatan bansos menjadi pemberdayaan dan bangun Sekolah Rakyat untuk percepatan pengentasan kemiskinan di daerah.

Kemensos dan DEN Percepat Digitalisasi Bansos Lewat DTSEN dan Infrastruktur Digital Publik

Digitalisasi bansos melalui DTSEN diperkuat Kemensos dan DEN untuk tingkatkan akurasi, efisiensi, dan keterjangkauan bantuan sosial.

Kemenag Luncurkan Gerakan Sadar Pencatatan Nikah untuk Lindungi Hak Sipil dan Perkuat Nilai Keluarga

Kemenag dorong kesadaran pencatatan nikah resmi demi perlindungan hak sipil, stabilitas keluarga, dan masa depan bangsa.

Cek Kesehatan Gratis untuk Siswa Sekolah Rakyat dan Nasional, Dimulai Hari ini

Pemerintah gelar Cek Kesehatan Gratis mulai 7 Juli, menyasar siswa Sekolah Rakyat hingga sekolah di bawah Kemendikdasmen-Kemenag.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;