Nasional, gemasulawesi - Agus Jabo Priyono, selaku Wakil Menteri Sosial RI, menutup secara resmi rangkaian kegiatan pembekalan yang ditujukan bagi para guru dan tenaga pendidik Sekolah Rakyat.
Kegiatan pembekalan tersebut telah berlangsung sejak tanggal 10 Juli 2025.
Selama pelaksanaannya, seluruh rangkaian acara diselenggarakan secara daring.
Proses pembelajaran dan penyampaian materi dilakukan melalui platform Zoom.
Baca Juga:
Pemerintah Dorong Penguatan Ekosistem AI Lewat Kolaborasi Komdigi dan Kemenperin
Acara ini terpusat di Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) yang berlokasi di Bandung.
Sebanyak 1.569 guru dan tenaga pendidik dari berbagai penjuru Indonesia turut ambil bagian dalam pembekalan intensif ini.
Selama tiga hari pelaksanaan, para peserta mendapatkan berbagai materi yang berkaitan dengan kurikulum Sekolah Rakyat, prinsip pendidikan yang inklusif dan ramah anak.
Selain itu, peserta juga diperkenalkan pada pendekatan berbasis hak asasi manusia serta metode pemetaan bakat (talent mapping) yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
Baca Juga:
Kemenag Terbitkan Aturan Baru Hitung Kebutuhan Penyuluh Agama Secara Objektif dan Terukur
Dalam kegiatan ini, ditekankan bahwa peran guru di Sekolah Rakyat bukan sekadar menyampaikan materi pelajaran.
Mereka juga diharapkan memiliki kepekaan dan empati yang tinggi terhadap kondisi para siswa.
Terutama siswa-siswa yang berasal dari latar belakang keluarga miskin, miskin ekstrem, hidup terlantar, tanpa pengasuh, dan berada dalam kondisi sosial yang sangat rentan.
“Guru di Sekolah Rakyat tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga harus menjadi sosok orang tua yang mampu menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman, serta membentuk karakter siswa agar tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, dan memiliki daya juang,” ujar Agus Jabo.
Dalam pidato yang disampaikannya dengan penuh antusias, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo menegaskan pentingnya peran Sekolah Rakyat.
Ia menyebut bahwa keberadaan Sekolah Rakyat adalah wujud nyata kehadiran negara dalam upaya memutus mata rantai kemiskinan yang berlangsung secara turun-temurun melalui jalur pendidikan.
“Kita kerap membahas soal kemiskinan, namun sering lupa bahwa satu-satunya jalan yang benar-benar bisa menghentikan siklusnya adalah pendidikan. Dan Anda semua, para guru Sekolah Rakyat, adalah garda terdepannya,” ujar Agus Jabo dengan tegas.
Ia turut menekankan pentingnya menjalin hubungan emosional yang kuat dengan para siswa dan keluarganya, serta menjadi pendidik yang senantiasa berkembang, mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, dan terbuka terhadap kolaborasi dengan berbagai pihak.
Setelah secara resmi menutup kegiatan pembekalan, Wamensos Agus Jabo didampingi jajaran Kementerian Sosial dan Direktur Poltekesos Bandung, Suharma, melanjutkan agenda dengan melakukan peninjauan lapangan.
Mereka melihat langsung berbagai fasilitas yang nantinya akan dimanfaatkan oleh para siswa Sekolah Rakyat, yang dijadwalkan mulai belajar pada Senin, 14 Juli 2025.
Fasilitas yang ditinjau meliputi area asrama, ruang belajar, hingga laboratorium yang akan digunakan oleh para siswa.
Sebanyak 100 peserta didik terdiri dari 52 siswa laki-laki dan 48 perempuan dijadwalkan mulai masuk, dan pada hari pertama mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan secara cuma-cuma.
Baca Juga:
UNRWA Sebut Kehidupan Anak-Anak Gaza Diwarnai Perang dan Kehancuran
“Semua fasilitas dan kebutuhan siswa sudah kami siapkan dan siap dipakai. Tinggal beberapa detail kecil yang akan segera kami lengkapi,” ujar Suharma, Direktur Poltekesos Bandung.
Selain mengecek kesiapan asrama dan ruang kelas, Wamensos Agus Jabo juga melihat langsung persiapan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.
Pemeriksaan tersebut dijadwalkan berlangsung pada hari Senin dan Selasa mendatang.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari rangkaian orientasi bagi siswa baru.
Baca Juga:
KPK Lantik Delapan Pegawai Baru, Dorong Kepemimpinan dan Integritas dalam Pemberantasan Korupsi
Tujuannya adalah untuk memastikan seluruh siswa berada dalam kondisi fisik yang memadai sebelum memulai kegiatan belajar.
“Selama dua hari penuh, pemeriksaan kesehatan akan berlangsung di Poltekesos. Seluruh tim dan alur pelaksanaannya sudah kami siapkan dengan baik,” kata Suharma.
Sekolah Rakyat merupakan salah satu bagian dari program prioritas nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Melalui lembaga ini, diharapkan lahir generasi muda yang kuat, berkarakter, dan mampu memutus siklus kemiskinan melalui akses pendidikan yang berkualitas dan mudah dijangkau.
Baca Juga:
Lebih dari 80 Persen Bansos Tersalurkan, Kemensos Kejar Penyelesaian Burekol
Menutup sambutannya, Wamensos menyampaikan tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian bersama yaitu:
1. Pelihara semangat untuk mengabdi, sebab perubahan besar sering kali tumbuh dari langkah kecil yang dilakukan dengan ketulusan secara konsisten.
2. Bangun kepedulian dan jalin kedekatan yang jujur dengan para siswa dan lingkungan sekitar, karena inti dari pendidikan berawal dari hubungan emosional yang kuat.
3. Jangan pernah berhenti belajar dan meningkatkan diri, karena seorang guru yang hebat adalah mereka yang terus membuka diri terhadap proses belajar sepanjang hayat.
Baca Juga:
Komisi I Soroti Dugaan Narkotika dalam Bantuan Gaza: Kekejaman Lebih Buruk dari Holocaust
“Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, tapi rumah yang membentuk masa depan anak-anak kita. Marilah kita jalankan ini dengan penuh ketulusan dan komitmen," pungkas Wamensos. (*/Zahra)