Nasional, gemasulawesi - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, menyatakan kesiapannya untuk menghadapi praktik rentenir di bidang perumahan dengan menawarkan skema pembiayaan mikro sebagai solusinya.
Ara menyatakan dengan tegas bahwa dirinya berkomitmen untuk menghentikan praktik rentenir dan tengkulak yang kerap mempersulit masyarakat, khususnya dalam akses pembiayaan perumahan.
"Negara harus mampu menyingkirkan para rentenir dan tengkulak," kata Ara.
Pemerintah tidak boleh tunduk terhadap maraknya praktik pinjaman ilegal yang selama ini justru membuat masyarakat miskin semakin terjebak dalam utang berkepanjangan.
Baca Juga:
Mentan Amran: Lonjakan Produksi Beras Bukti Nyata Kebangkitan Pertanian Nasional
Situasi ini dinilai sangat merugikan dan tak bisa dibiarkan terus berlangsung tanpa solusi nyata dari negara.
Oleh karena itu, menurut Ara, perlu ada terobosan pembiayaan yang lebih adil dan berpihak pada kebutuhan rakyat kecil.
"Kita perlu menghadirkan skema pembiayaan yang lebih sederhana, cepat diakses, dan terjangkau. Hanya melalui langkah ini kita bisa menyingkirkan peran rentenir dan tengkulak di tengah masyarakat," ujar Ara.
Ia menyoroti perlunya kolaborasi antar lembaga pembiayaan milik negara guna mempercepat akses kepemilikan rumah bagi warga berpenghasilan rendah.
Baca Juga:
KPK Geledah Perusahaan Patungan RI-Jepang Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan LNG di Pertamina
Saat ini, salah satu inisiatif yang sedang aktif didorong pemerintah adalah program Pembiayaan Mikro Perumahan.
Program ini hadir sebagai bentuk inovasi dalam menyediakan akses pembiayaan yang lebih layak bagi masyarakat.
Tujuannya adalah memberikan pilihan pembiayaan yang lebih sehat dan terjangkau dibandingkan skema pinjaman konvensional yang merugikan.
Sasaran utamanya adalah masyarakat di wilayah yang selama ini hanya memiliki akses pada rentenir atau lembaga pinjaman informal semacam "bank emok".
Baca Juga:
BSMI Siap Salurkan Bantuan ke Gaza Lewat Udara dan Kirim Tim Medis Spesialis
"Di Subang, kami mengajak masyarakat untuk memilih Pembiayaan Home dibanding harus terjerat utang rentenir," ujar Ara.
Lewat program ini, warga tak hanya bisa memperbaiki rumah agar lebih layak ditinggali, tapi juga dapat menggunakannya sebagai sarana usaha, sehingga turut mendorong peningkatan ekonomi keluarga secara langsung.
Ara menyebut masih banyaknya rumah tak layak huni di sejumlah daerah merupakan akibat dari kemiskinan yang bersifat struktural, yang akhirnya membuat warga bergantung pada pinjaman informal.
Karena itu, ia mengajak semua pihak menjadikan pembiayaan mikro perumahan sebagai agenda nasional yang perlu diprioritaskan.
Baca Juga:
TNI AL Evakuasi Warga Pesisir Antisipasi Tsunami Akibat Gempa Rusia
“Kami saat ini juga tengah mengajukan agar program renovasi rumah ini disandingkan dengan FLPP sebagai program unggulan,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau seluruh unsur pemerintah dan masyarakat untuk ikut mendukung agar program ini benar-benar memberikan dampak nyata bagi warga kurang mampu, sekaligus menjadi bentuk kehadiran negara dalam melindungi rakyat dari tekanan ekonomi yang merugikan. (*/Zahra)