Nasional, gemasulawesi - Sebanyak 31 anggota polisi dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, usai mengalami luka dalam aksi kericuhan yang terjadi pada Kamis (28/8) di Jakarta.
Beberapa dari mereka bahkan harus menjalani tindakan operasi karena cedera yang dialami tidak bisa ditangani secara biasa.
"Total ada 31 personel yang mengalami luka. Saat ini seluruhnya dalam perawatan intensif, dan beberapa di antaranya akan menjalani operasi," ujar Kasubag Humas RS Polri, Kompol Yoan Hendri.
Yoan menegaskan bahwa seluruh korban luka tersebut adalah anggota polisi yang tengah bertugas mengamankan aksi saat kericuhan terjadi.
Baca Juga:
Polisi Amankan 120 Pelajar yang Hendak Ikut Demonstrasi Buruh di Depan Gedung DPR Jakarta
"Seluruh dari 31 orang itu adalah anggota kepolisian, tidak ada warga sipil," kata Yoan menegaskan.
Yoan menjelaskan bahwa kondisi para korban bervariasi, mulai dari luka yang tergolong ringan.
Namun, ada juga yang mengalami cedera serius hingga harus menjalani operasi untuk penanganan lebih lanjut.
"Kami terus memberikan perawatan intensif kepada para korban. Beberapa mengalami luka, bahkan ada yang kondisinya cukup serius, meskipun detailnya tidak bisa kami ungkapkan," ujarnya.
Baca Juga:
Kemkomdigi Dukung Program Sekolah Rakyat Lewat Digitalisasi dan Konektivitas Internet
Kapolri yang rencananya akan mengunjungi para korban pada Jumat ini, akhirnya batal hadir.
“Kunjungan Kapolri dibatalkan, mungkin akan dilakukan besok (30/8), tapi waktunya belum dipastikan,” ungkap Yoan.
Sebelumnya, RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, memastikan tidak ada anggota polisi yang meninggal dunia akibat kerusuhan saat aksi berlangsung di Jakarta.
“Kami pastikan sampai saat ini tidak ada yang meninggal di RS Polri, baik anggota polisi maupun masyarakat. Semua korban masih hidup dan dalam kondisi sadar,” jelas Kepala RS Polri, Brigjen Polisi Prima Heru Yulih.
Baca Juga:
ESDM Telusuri Penyebab Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Pertamina Diperkuat
Prima mengatakan bahwa kondisi anggota polisi yang sebelumnya dilaporkan dalam keadaan kritis kini mulai menunjukkan perbaikan.
"Benar, kondisinya sudah membaik. Yang pasti tidak ada anggota yang meninggal dunia," tegas Prima.
Beberapa kelompok mahasiswa dan buruh mengadakan demonstrasi di depan Gedung DPR.
Awalnya, aksi berjalan dengan tertib, tetapi menjelang sore suasana menjadi tegang hingga aparat kepolisian terpaksa menghalau massa hingga mereka terpecah ke berbagai lokasi. (*/Zahra)