Parigi Moutong Darurat Banjir

waktu baca 6 menit
Parigi Moutong Darurat Banjir. Banjir terjadi hampir di seluruh wilayah Parimo, Selasa 14 Juni 2020. (Foto: Ist)

, gemasulawesiKabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah (Sulteng) darurat banjir, setelah dilanda hujan intensitas lebat selama beberapa waktu.

Dari pantauan gemasulawesi Selasa 14 Juli 2020, banjir di beberapa desa terjadi setelah hujan intensitas tinggi selama hampir selama tujuh jam.

Banjir bandang ini menerjang beberapa desa di Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Akibatnya, pemukiman warga ikut menjadi sasaran luapan air sungai.

Banjir diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi di wilayah selatan Kabupaten Parigi Moutong mulai pukul 22.00 Wita, 13 Juli 2020.

Air Sungai Korontua dan Sungai Dolago Kecamatan Parigi Selatan meluap hingga ke badan Jalan Trans Sulawesi.

Baca juga: Banjir Desa Bambalemo Parimo, Jalan Amblas dan Satu Rumah

Rumah Warga Desa Olaya Terendam Banjir.

Menurut informasi, sekitar 30 KK yang terendam banjir dengan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.

“Meluapnya Sungai Korontua mengakibatkan air masuk kedalam rumah warga di sekitar sungai,” ungkap warga Desa Olaya, Udin di lokasi banjir Desa Olaya.

Ia mengatakan, sekitar pukul 04.00 dini hari, air mulai pasang karena derasnya hujan. Warga kemudian menyelamatkan sejumlah barang berharga ke tempat yang cukup tinggi.

Terpantau, sejumlah warga sudah mengungsi ke Masjid Bulog Olaya dan beberapa rumah warga yang dianggap aman.

Satpol-PP terlihat membantu warga Desa Olaya yang terdampak banjir. Nampak, petugas mendata warga untuk segera mendapatkan bantuan darurat.

Baca juga: Kasus Suap Jembatan Palu IV, Kejati Sulteng Periksa 53 Saksi

Parigi Moutong Parimo Sulawesi Tengah Sulteng Darurat Banjir
Parigi Moutong Darurat Banjir. Banjir terjadi hampir di seluruh wilayah Parimo, Selasa 14 Juni 2020. (Foto: gemasulawesi).

Jembatan Jalur Dua Olaya Terputus Akibat Banjir.

Selain merendam rumah warga, cuaca ekstrim hujan lebat dalam sepekan terakhir mengakibatkan banjir yang memutus jembatan Olaya.

Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Parimo Abdul Azis Tombolotutu mengatakan, penyebab putusnya jembatan Olaya diakibatkan tingginya volume air sungai karena curah hujan tinggi.

“Saat ini, jembatan jalur dua Olaya belum bisa dilalui kendaraan. Meskipun demikian, jalur trans sulawesi aman dan bisa jadi alternatif,” tuturnya.

Baca juga: Banjir Kulawi Sulawesi Tengah, Dua Desa Terendam Luapan Air Sungai


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.