UN Women Menyatakan Sulitnya Implimentasi Kesetaraan Gender di Seluruh Dunia

waktu baca 2 menit
Keterangan Foto: konferensi pers UN Women,(Foto:/Twitter/UNWomen)

Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini sekretaris jenderal PBB Antonio Guterres mengejutkan publik dengan pernyataan kontroversionalnya tentang .

Pernyataan tersebut tentang aspek kemajuan global tentang hak-hak perempuan dan tujuan yang semakin jauh akan memakan waktu tiga abad lagi untuk dicapai.

semakin jauh untuk dicapai untuk saat ini, menempatkannya 300 tahun lagi,” kata Guterres.

Baca : Perspektif Cinta Laura tentang Kesetaraan Gender

Dia menyoroti kondisi yang sangat mengerikan di Afghanistan yang dikuasai Taliban, dimana perempuan dan anak perempuan telah dihapus dari kehidupan publik.

“Hak-hak perempuan sedang dilecehkan, diancam, dan dilanggar di seluruh dunia,” kata Guterres.

Hingga saat ini diseluruh dunia masih banyak terjadi serangkaian krisis terhadap hak perempuan berupa kematian ibu, anak perempuan diusir dari sekolah, pengasuh ditolak bekerja dan anak-anak dipaksa menikah dini.

Baca : DP3A Sulawesi Tengah Gelar Workshop Evaluasi PPRG

Guterres tidak menyebutkan negara spesifik lainnya, tetapi di banyak tempat, hak-hak perempuan dirampas dan pembatasan sedang digulirkan kembali dan di beberapa negara anak perempuan yang pergi ke sekolah berisiko diculik dan diserang”.

“Kemajuan yang dimenangkan selama beberapa dekade lenyap di depan mata kita,” kata Guterres.

Perlunya tindakan kolektif  di seluruh dunia oleh pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk menyediakan pendidikan yang responsif gender, meningkatkan pelatihan keterampilan, dan berinvestasi lebih banyak dalam menjembatani kesenjangan gender digital.

Baca : Pemkot Palu Perkuat Kepemimpinan Perempuan di Dunia Kerja

Serta seluruh elemen pemerintahan di dunia wajib meningkatkan berbagai upaya peningkatan di negara masing-masing.

“Berabad-abad terjadi budaya patriarki, diskriminasi, dan stereotip berbahaya telah menciptakan kesenjangan gender yang sangat besar dalam sains dan teknologi,” kata Guterres.

PBB melalui berharap kasus kekerasan yang menipa perempuan di seluruh dunia tidak lagi terjadi serta kasus keracunan yang menimpa siswi di Iran tidak akan terjadi kembali. (*/Siti)

 Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.