gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
BPN dan Pemkot Palu Gelar Rakor Penuntasan Konsolidasi Lahan Huntap Petobo
Berita Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, gelar rapar koordinasi penuntasan konsolidasi lahan untuk pembangunan hunian tetap (Huntap) korban gempa dan likuifaksi di Kelurahan Petobo dengan luas 14,8 hektare dan telah diserahkan pemerintah kota setempat.
Kanwil BPN Sulteng Doni Janarto W mengatakan dalam rapat penyelesaian kegiatan konsolidasi lahan Petobo Huntap (Hunian Tetap) di Palu, Kamis, proses ini dilakukan sejak tahun 2021 dinilai dengan membentuk tim koordinasi dan kelompok pelaksana, kemudian melakukan pendataan fisik dan hukum hingga Desember 2022 penerbitan keputusan hak atas tanah dan penerbitan sertifikat.
Tahap terakhir, Konsolidasi Tanah (KT), Kementerian Pertanian dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menargetkan Kantor Pertanahan Kota Palu dengan 500 bidang tanah bersertifikat tahun ini.
Yang mana, juga dari program konsolidasi, 25 persen dari setiap petak dialokasikan untuk pembangunan huntap bagi korban gempa dan likuifaksi di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan.
Baca: Kasus Pungli BPN Palu, Kejati Sudah Punya Calon Tersangka
“Tahun anggaran 2023 memasuki tahap pembangunan yang terdiri dari pembangunan infrastruktur jalan, fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) untuk hunian terencana,” kata Doni.
Kegiatan KT dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri ATR/BPN No. 12 Tahun 2019 tentang Konsolidasi Tanah, dimana kegiatan tersebut juga dilakukan perancangan dari dua model yaitu desain bidang KT dan bidang tanah huntap.
Dengan demikian, dari target 500 KT bidang, telah tersertifikat 365 bidang untuk peserta konsolidasi, 33 bidang dengan luas lebih dari 12 ribu hektar telah tersertifikat antara lain jalan, tempat ibadah, ruang terbuka non hijau dan ruang terbuka hijau yang telah ditindaklanjuti dengan sertifikat hak pakai, serta 102 bidang tanah bersertifikat warga terdampak bencana (WTB) yang terdaftar di huntap.
Baca: BPN Bayar Ganti Rugi Pengadaan Tanah Bendungan Warga Gowa
“Selain itu, pembuatan sertifikat bagi 563 penduduk tetap WTB dari total 665 penduduk Petobo yang terdaftar sebagai penghuni tetap akan selesai pada tahun berikutnya,” kata Doni.
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menyatakan pihaknya terus memantau proses pembangunan huntap ke depan setelah penyerahan lahan huntap BPN kepada Pemkot Palu agar dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Bahwa menurut informasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pembangunan huntap bagi masyarakat terdampak gempa dan likuifaksi Petobo diperkirakan akan dilakukan pada Januari 2023.
Baca: BPN Disebut Jadi Harapan Urai Sengkarut Pangan di Indonesia
“Pencapaian tujuan ini berkat kerjasama yang kita bangun antara pemerintah dan masyarakat, kami berharap apa yang telah ditetapkan dapat segera dilaksanakan sehingga para penyintas dapat segera mendapatkan tempat tinggal yang layak,” pungkas Hadianto. (Ikh/Dn)
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News