gemasulawesi.com Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Hujan Diprediksi Melanda Sulsel Selama Seminggu, Pantau Titik Rawan Bencana Berikut
Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Dilansir dari akun instagram mililik Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geosifika (BMKG) Wilayah IV Makassar Provinsi Sulsel, Senin 19 Desember 2022 hujan diprediksi terjadi selama seminggu, mulai dari 20 hingga 26 Desember 2022.
Sulsel diprediksi hujan seminggu oleh BMKG, ada beberapa wilayah yang masuk dalam titik rawan bencana di Sulawesi Selatan, sehingga masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan di wilayah-wilayah tersebut.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan Reiza Setiawan membeberkan beberapa wilayah yang menjadi titik rawan bencana.
Baca: Sulawesi Selatan Raih Juara 1 Kompetisi PLUT UMKM
Wilayah yang masuk dalam titik rawan bencana itu diantaranya batas Kota Palopo sampai Wotu Km 392+500, kemudian perbatasan Kabupaten Wajo, Kabupaten Luwu sampai batas Kota Belopa hingga perbatasan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Batas Kota Pinrang sampai pada Tarumpakkae, lalu Kabupaten Luwu Km 236+420, perbatasan Kabupaten Wajo, masuk pula Kabupaten Bone sampai Ulugalung, selanjutnya perbatasan Kota Pare – Pare, perbatasan Kabupaten Barru, perbatasan Pompanua di Kabupaten Wajo, perbatasan Kabupaten Bone, perbatasan Kabupaten Gowa dan kabupaten Takalar, perbatasan Kabupaten Bantaeng, perbatasan Kabupaten Bulukumba sampai Kota Bulukumba.
Baca: Menteri Perdagangan Konfirmasi Harga Telur dan Beras Naik
Merupakan titik rawan bencana banjir . Sementara titik lokasi rawan longsor diantaranya ada di Kayulangi (Km.550), perbatasan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kayulangi (Km.550) sampai Tarengge daerah Malili hingga batas Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), lalu perbatasan Kabupaten Luwu Selatan, kemudia perbatasan Kota Makale, juga ada pula Seseng hingga perbatasan Provinsi Sulawesi Barat, perbatasan Kota Makale dan Kabupaten Enrekang, batas Kabupaten Tator sampai Enrekang dan Kabupaten Enrekang hingga perbatasan Kabupaten Sidrap.
Reiza Setiawan menjelaskan, untuk mengantisipasi terjadinya banjir serta longsor pihaknya sudah mempersiapkan alat Disaster Relief Unit (DRU) sejumlah 54 buah di 17 titik yang kemudian tersebar di 26 posko.
Baca: Jelang Nataru Kementerian PUPR Pastikan Kondisi Infrastruktur di Sulsel dalam Kondisi Baik
“Sedangkan untuk bisa mengantisipasi terjadinya kemacetan dampak adanya pasar di persimpangan serta tempat wisata di 22 titik, kami nantinya berkoordinasi bersama pihak Satlantas POLRI setempat,” ungkap Reiza.
Sementara Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Sulawesi Selatan Djaya Sukarno beberapa waktu lalu menyebutkan telah menyediakan dua posko untuk mengatisipasi banjir. Dua posko ini didirikan di dua lokasi berbeda.
“Posko pertama terletak di Kota Makassar sementara posko kedua berlokasi di Kabupaten Wajo,” katanya.
Baca: Komnas HAM Catat 257 Aduan Soal Pekerja Migran Indonesia
Pada posko pertama disediakan beberapa alat berat seperti 4 unit Excavator standar, 2 unit Excavator Amphibious, 1 unit Excavator Long Arm, 6 unit Dum Truck, serta 2 unit Truck Tangki Air Bersih.
Tersedia pula 5.200 Bronjong ukuran 1x2x0,5 m, 300 Sanbag Woven ukuran 40×70 m, 2.160 Geobag ukuran 1×1.3 m, 1.000 Geobag ukuran 1×6 m, 600 Geobox ukuran 6x1x1 m + Attachment, juga 400 Geobox ukuran 4x1x1 m + Attachment.
Sedangkan posko banjir kedua di Kabupaten Wajo yang memiliki 1 unit Excavator, 1 unit Dump Truck, 1 unit Truck Tangki Air Bersih dan 500 Bronjong ukuran 1x2x0,5 m. (*/NRU)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News