Hujan Diprediksi Melanda Sulsel Selama Seminggu, Pantau Titik Rawan Bencana Berikut

waktu baca 3 menit
Ket Foto: Prakiraan Cuaca Tanggal 20 Desmber. (Foto/Laman Website BMKG)

Selatan, gemasulawesi – Dilansir dari akun instagram mililik Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geosifika (BMKG) Wilayah IV Makassar Provinsi Sulsel, Senin 19 Desember 2022 diprediksi terjadi selama seminggu, mulai dari 20 hingga 26 Desember 2022.

Sulsel diprediksi seminggu oleh BMKG, ada beberapa wilayah yang masuk dalam titik rawan bencana di Selatan, sehingga masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan di wilayah-wilayah tersebut.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Selatan Reiza Setiawan membeberkan beberapa wilayah yang menjadi titik rawan bencana.

Baca: Sulawesi Selatan Raih Juara 1 Kompetisi PLUT UMKM

Wilayah yang masuk dalam titik rawan bencana itu diantaranya batas Palopo sampai Wotu Km 392+500, kemudian perbatasan Wajo, Luwu sampai batas Kota Belopa hingga perbatasan Provinsi Barat (Sulbar).

Batas Kota Pinrang sampai pada Tarumpakkae, lalu Luwu Km 236+420, perbatasan Wajo, masuk pula Bone sampai Ulugalung, selanjutnya perbatasan Kota Pare – Pare, perbatasan Barru, perbatasan Pompanua di Wajo, perbatasan Bone, perbatasan Gowa dan Takalar, perbatasan Bantaeng, perbatasan Bulukumba sampai Kota Bulukumba.

Baca: Menteri Perdagangan Konfirmasi Harga Telur dan Beras Naik

Merupakan titik rawan bencana banjir . Sementara titik lokasi rawan longsor diantaranya ada di Kayulangi (Km.550), perbatasan Provinsi Tengah (Sulteng).

Kayulangi (Km.550) sampai Tarengge daerah Malili hingga batas Provinsi Tenggara (Sultra), lalu perbatasan Luwu Selatan, kemudia perbatasan Kota Makale, juga ada pula Seseng hingga perbatasan Provinsi Barat, perbatasan Kota Makale dan Enrekang, batas Tator sampai Enrekang dan Enrekang hingga perbatasan Sidrap.

Reiza Setiawan menjelaskan, untuk mengantisipasi terjadinya banjir serta longsor pihaknya sudah mempersiapkan alat Disaster Relief Unit (DRU) sejumlah 54 buah di 17 titik yang kemudian tersebar di 26 posko.

Baca: Jelang Nataru Kementerian PUPR Pastikan Kondisi Infrastruktur di Sulsel dalam Kondisi Baik

“Sedangkan untuk bisa mengantisipasi terjadinya kemacetan dampak adanya pasar di persimpangan serta tempat wisata di 22 titik, kami nantinya berkoordinasi bersama pihak Satlantas POLRI setempat,” ungkap Reiza.

Sementara Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Selatan Djaya Sukarno beberapa waktu lalu menyebutkan telah menyediakan dua posko untuk mengatisipasi banjir. Dua posko ini didirikan di dua lokasi berbeda.

“Posko pertama terletak di Kota Makassar sementara posko kedua berlokasi di Wajo,” katanya.

Baca: Komnas HAM Catat 257 Aduan Soal Pekerja Migran Indonesia

Pada posko pertama disediakan beberapa alat berat seperti 4 unit Excavator standar, 2 unit Excavator Amphibious, 1 unit Excavator Long Arm, 6 unit Dum Truck, serta 2 unit Truck Tangki Air Bersih.

Tersedia pula 5.200 Bronjong ukuran 1x2x0,5 m, 300 Sanbag Woven ukuran 40×70 m, 2.160 Geobag ukuran 1×1.3 m, 1.000 Geobag ukuran 1×6 m, 600 Geobox ukuran 6x1x1 m + Attachment, juga 400 Geobox ukuran 4x1x1 m + Attachment.

Sedangkan posko banjir kedua di Wajo yang memiliki 1 unit Excavator, 1 unit Dump Truck, 1 unit Truck Tangki Air Bersih dan 500 Bronjong ukuran 1x2x0,5 m. (*/NRU)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.