Nasional, gemasulawesi – Wakil Sekretaris Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia atau MUI, KH Khariri Makmun, mengungkapkan harapannya agar masyarakat Indonesia dapat melihat persoalan Palestina dengan profesional.
KH Khariri Makmun mengatakan jika platform kemanusiaan harus menjadi landasan penyelesaian konflik di Palestina.
Menurut KH Khariri Makmun, hal tersebut dikarenakan banyak hal yang terjadi di Palestina tidak sesederhana yang dilihat oleh mata.
Baca Juga:
Tinjau Lokasi Puncak Haji, Menag Dilaporkan Mengecek Kesiapan Maktab, Toilet dan Layanan Lainnya
Dia mengungkapkan hanya Indonesia dengan negara-negara tertentu nyatanya tidak mampu.
“Bahkan, OKI (Organisasi Konferensi Islam) yang berisikan banyak negara dari kawasan Timur Tengah juga belum dapat meredam konflik,” katanya.
Dia menambahkan diperlukan kekuatan lintas negara, agama dan juga ideologi untuk dapat menyelesaikan konflik antara Palestina dengan penjajah Israel.
Dalam keterangannya kemarin, 12 Juni 2024, Khariri menyatakan Indonesia perlu untuk menyiapkan diplomasi jalur kedua atau second track diplomacy dalam perjuangan untuk membela Palestina daripada mengadakan unjuk rasa yang terkadang ditumpangi dengan agenda khilafah.
Dia menerangkan jika maksudnya adalah dengan mendatangkan figur yang dianggap atau dipandang netral dan juga tidak mewakili pemerintah untuk dapat melakukan penjajakan dengan para tokoh Hamas.
“Upaya ini sama dengan seperti pertama kali Taliban berkuasa di Afghanistan, Indonesia juga memfasilitasi pembicaraan langsung dengan sejumlah tokoh Taliban yang berada di Qatar,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, dia memaparkan jika belajar dari pengalaman-pengalaman yang sebelumnya, dirinya merasa diperlukan adanya dialog dengan kelompok-kelompok seperti Hamas dengan melalui pendekatan second track diplomacy.
Khariri menuturkan jika peristiwa penyerangan kamp pengungsian yang dilakukan oleh penjajah Israel di Rafah telah menyita perhatian dunia.
“Banyak korban berjatuhan dari warga sipil Palestina yang dianggap sebagai niat sesungguhnya Zionis penjajah Israel melepaskan roket,” terangnya.
Dia melanjutkan jika itu telah dapat disebut sebagai genosida di abad modern.
KH Khariri Makmun menyayangkan ada sejumlah pihak yang memanfaatkan penderitaan rakyat Palestina untuk melancarkan narasi politik apapun, termasuk dengan yang bernafaskan khilafah.
Dia menegaskan mem-framing isu kemanusiaan di Palestina dengan menyisipkan agenda khilafah justru nantinya akan merugikan rakyat Palestina. (*/Mey)