Sungai Ngarai Sianok Bukittinggi Sumatera Barat Meluap, 14 Rumah Terdampak dan 44 Warga Terpaksa Diungsikan

Meluapnya Sungai Ngarai Sianok di Kota Bukittinggi Sumatera Barat mengakibatkan 14 rumah alami kerusakan.
Meluapnya Sungai Ngarai Sianok di Kota Bukittinggi Sumatera Barat mengakibatkan 14 rumah alami kerusakan. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @sudutbukitinggi

Sumatera Barat, gemasulawesi - Sungai Ngarai Sianok Kota Bukittinggi di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam Sumatera Barat tiba-tiba meluap, menyebabkan banjir yang merendam area sekitar sungai hingga ke pemukiman warga.

Luapan yang hanya berlangsung selama 15 menit ini menyebabkan kerusakan berat pada sedikitnya empat belas rumah warga dan menghanyutkan beberapa pondok jualan milik penduduk di sekitar bibir sungai.

Komandan Kodim (Dandim) 0304/Agam, Letkol Arm Bayu Ardhitya, menjelaskan bahwa luapan ini terjadi pada Senin, 3 Juni 2024 sekitar pukul 15.00 WIB yang disebabkan oleh sumbatan di aliran pertengahan Sungai Ngarai Sianok bagian Koto Gadang yang kemudian jebol, mengakibatkan air meluap secara tiba-tiba ke daerah hilir.

"Luapan ini berasal dari aliran tengah sungai di Ngarai Sianok bagian Koto Gadang. Diduga ada sumbatan yang kemudian pecah, sehingga air meluap tiba-tiba ke bawah," ujar Letkol Bayu.

Baca Juga:
Lakukan Serangan Rudal, 3 Orang Dilaporkan Tewas dalam Pengeboman terhadap Sebuah Rumah di Kamp Pengungsi Bureij, Gaza Tengah

Dandim bersama Kapolresta Bukittinggi dan pemerintah daerah setempat segera mengeluarkan larangan sementara bagi warga untuk tinggal di wilayah aliran Sungai Ngarai Sianok.

Mereka menegaskan bahwa kawasan tersebut termasuk dalam buffer zone atau wilayah penyangga, dan meminta warga menjauhi area sejauh 50 meter dari kiri dan kanan sungai.

"Tempat tersebut tidak layak untuk menjadi pemukiman karena arus masih sangat kencang," tegas Letkol Bayu.

Selain itu, Dandim juga menekankan pentingnya proses relokasi bagi warga yang terdampak.

Baca Juga:
Ajukan Permohonan, Palestina Dilaporkan Berupaya untuk Bergabung dalam Kasus Genosida Gaza di ICJ

“Normalisasi sungai memang penting, namun relokasi harus diutamakan agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.

Pemerintah daerah dan aparat keamanan berkomitmen untuk memastikan relokasi berjalan dengan baik demi keamanan warga.

Salah seorang warga terdampak, Ilham (31), mengungkapkan bahwa rumahnya mengalami kerusakan paling parah karena berada di dataran terendah di bibir Sungai Ngarai Sianok.

"Air tadi bahkan mencapai setinggi dada saya. Keluarga saya sudah mengungsi. Ini adalah kejadian ketiga sejak akhir April 2024 lalu," ungkap Ilham.

Baca Juga:
Penunjukan Sejumlah Petinggi Gerindra di Tim Gugus Tugas Sinkronisasi, Demokrat Yakin Telah Dibicarakan Prabowo dengan Ketum Parpol KIM

Banjir yang sering terjadi ini membuat Ilham dan warga lainnya merasa was-was akan keselamatan mereka.

Karena situasinya masih belum stabil, pihak berwenang terus memantau perkembangan dan memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak.

Bantuan obat-obatan sangat dibutuhkan oleh pengungsi, dan upaya relokasi akan terus diutamakan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Diharapkan agar masyarakat tetap berhati-hati dan mengikuti petunjuk dari petugas guna menjaga keselamatan bersama.

Baca Juga:
Viral! Ibu di Tangerang Selatan yang Diduga Lakukan Tindakan Asusila Terhadap Anaknya yang Masih Balita Ditetapkan Sebagai Tersangka

Selain relokasi, pihak berwenang juga berencana melakukan normalisasi sungai untuk mencegah terjadinya sumbatan yang dapat menyebabkan luapan air.

Mereka juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak akurat melalui media sosial dan tetap tenang selama masa pemulihan ini.

Bantuan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, aparat keamanan, dan organisasi kemanusiaan, terus disalurkan untuk meringankan beban warga yang terkena dampak banjir ini.

Dandim Letkol Arm Bayu Ardhitya menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan warga yang terdampak.

Baca Juga:
Saham Naik Jadi 61 Persen! Presiden Jokowi Resmi Perpanjang Izin Tambang PT Freeport Sampai Masa Cadangan Habis, Tuai Pro dan Kontra

"Kami akan terus memantau situasi dan memastikan semua warga mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan," ujarnya.

Masyarakat diminta untuk tetap mengikuti perkembangan informasi dari sumber yang resmi dan tidak panik dalam menghadapi situasi ini. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Donasi Pakaian Bekas untuk Korban Banjir di Tanah Datar Sumatera Barat Menumpuk, Diduga Tak Layak Pakai dan Berakhir Jadi Sampah

Video yang memperlihatkan menumpuknya donasi pakaian bekas akibat diduga tak layak pakai menjadi viral di media sosial.

Banjir di Jakarta Semakin Meluas, 47 RT Tergenang Akibat Hujan Deras dan Luapan Kali Ciliwung

Akibat hujan deras hingga membuat Kali Ciliwung meluap, 47 RT yang ada di Jakarta tergenang banjir yang semakin meluas.

Sungai Enim di Sumatera Selatan Meluap, 1.237 Rumah Terendam Banjir hingga Membuat 6.605 Warga Terdampak Harus Mengungsi

1.237 rumah terendam banjir akibat Sungai Enim di Sumatera Selatan yang meluap. 6 ribu lebih warga terpaksa mengungsi.

Keren! Video Promosi Siswa SLB Negeri 1 Sleman Ini Viral di Media Sosial, Banjir Pujian Warganet

Video promosi sekolah dari SLB Negeri 1 Sleman dapat banyak pujian dari warganet berkat kepiawaian para siswanya berbicara di depan kamera.

625 Rumah Rusak, Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Terdampak Banjir di Sumatera Barat, Ingatkan Pentingnya Pembangunan Sabo Dam Tambahan

Tinjau lokasi terdampak banjir lahar dingin di Sumatera Barat, Presiden Jokowi singgung soal pembangunan sabo dam tambahan.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;