Palu, gemasulawesi – UIN Datokarama Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, mengutuk semua tindakan dan juga aksi genosida yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap Palestina.
Dalam keterangannya pada hari Senin, tanggal 29 Juli 2024, Rektor UIN Datokarama Palu, Prof Lukman S Thahir, mengatakan kehadiran Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair S M Al-Shun, di kampus UIN Datokarama semakin menguatkan komitmen dan sikap untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Prof Lukman S Thahir menambahkan juga menolak semua tindakan penjajah Israel terhadap Palestina yang mencederai nilai kemanusiaan.
Hal tersebut dikatakannya dalam kuliah temu internasional di Palu.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengajak dunia pendidikan, khususnya PTKIN atau Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia untuk berbagi meringankan beban Palestina lewat peran dan juga fungsi perguruan tinggi.
Prof Lukman juga mengajak para tokoh lintas agama ikut memberikan perhatian terhadap masalah yang dialami oleh Palestina.
Dia mengatakan masalah yang dialami oleh Palestina adalah masalah kemanusiaan yang mencakup semua agama.
“Para tokoh agama dari semua agama mempunyai peran untuk memberikan sumbangsih resolusi konflik antara penjajah Israel dan Palestina,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair S M Al-Shun, menyampaikan agresi dan juga tindakan yang dilakukan oleh penjajah Isarel terhadap negaranya telah membuat ratusan ribu rakyat Palestina meninggal dunia dan juga cacat.
Hal itu disampaikannya dalam pidatonya di hadapan ribuan pelajar.
“Palestina memerlukan kerja sama dan juga dukungan Indonesia dari para pihak, termasuk perguruan tinggi, untuk kemerdekaan Palestina,” ujarnya.
Dia menyatakan Palestina pasti akan merdeka dan mengucapkan terima kasih untuk Indonesia yang telah mendukung dan menjadi yang paling baik untuk Palestina.
Hamlan, yang merupakan Ketua Panitia Kunjungan Kerja Duta Besar Palestina, mengatakan antusias mahasiswa dan juga siswa di Palu menghadiri kuliah tamu memperlihatkan adanya harapan besar akan pentingnya perdamaian di Palestina.
Hamlan menyampaikan karena yang terjadi di Palestina itu bukan peperangan, namun genosida sehingga kehadiran siswa dan mahasiswa menunjukkan keprihatinan dunia pendidikan terhadap kondisi pendidikan Palestina. (*/Mey)