Depok, gemasulawesi - Kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang balita berusia dua tahun yang terjadi di sebuah daycare di Depok telah menjadi viral dan memicu reaksi keras dari masyarakat.
Insiden tersebut melibatkan anak berinisial MK dan terjadi di daycare yang dikelola oleh MI di kawasan Harjamukti, Cimanggis, Kota Depok.
Kabar tentang penganiayaan seorang batita di Depok ini pertama kali terungkap setelah ibu korban, RDU (28), melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.
Menurut RDU, informasi mengenai penganiayaan diterima dari salah satu guru di daycare tersebut, dan kemudian dikonfirmasi melalui rekaman CCTV.
Rekaman tersebut menunjukkan berbagai bentuk kekerasan terhadap anaknya pada 10 Juni 2024, termasuk pemukulan, tendangan, dan penusukan dengan gunting.
Bukti-bukti ini sejalan dengan kondisi memar yang ditemukan pada tubuh MK setelah pulang dari daycare.
Pihak RDU melaporkan bahwa sebelumnya mereka telah menghubungi pihak daycare untuk menanyakan kondisi anaknya yang mengalami memar, namun tidak mendapatkan penjelasan yang memadai.
Kasus ini dilaporkan ke Polres Metro Depok pada 29 Juli 2024 dengan nomor registrasi LP/B/1530/VII/2024/SPKT/POLRES METRO DEPOK/POLDA METRO JAYA.
Kasus ini semakin viral setelah sebuah video yang menunjukkan dugaan penganiayaan terhadap MK diunggah ke akun Instagram @komisi.co pada 31 Juli 2024.
Dalam video tersebut, tampak seorang wanita yang diduga merupakan penjaga daycare membuka pintu dan mengangkat bayi yang menangis dengan cara yang kasar.
Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang mendalami kasus ini.
"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan untuk memastikan kebenaran dugaan penganiayaan ini," ujar Arya.
Kasus ini mempertegas pentingnya pengawasan terhadap tempat penitipan anak yang seharusnya menjadi lingkungan yang aman dan nyaman.
Pihak keluarga korban bersama dengan berbagai organisasi perlindungan anak mendesak agar pengawasan terhadap daycare diperketat untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Menanggapi insiden ini, beberapa orang tua yang menitipkan anak mereka di daycare tersebut mulai khawatir dan mempertimbangkan untuk memindahkan anak-anak mereka ke tempat lain.
Kasus ini juga menyoroti perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap standar keamanan dan kualitas layanan di tempat penitipan anak. (*/Shofia)