Sigi, gemasulawesi – Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika atau Diskominfo setempat tahun ini memprioritaskan program layanan internet di 5 kecamatan yang blank spot untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Samsir, yang merupakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sigi, dalam keterangannya pada hari Selasa, tanggal 10 September 2024, menyampaikan pihaknya lewat Bakti Aksi atau Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Akses Internet Kemenkominfo RI mendapatkan alokasi sebanyak 98 perangkat terpasang.
Samsir menyatakan pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Sigi memperoleh bantuan akses internet lewat Program Bakti Aksi sebanyak 176 unit.
“Dan saat ini sedang dalam proses instalasi sebanyak 147 unit yang diperuntukkan untuk penyelenggara layanan publik, yakni kantor desa, BUMDes, resort BTTTNL, sekolah, dan sektor pariwisata,” ujarnya.
Dia mengatakan secara simbolis bantuan Bakti Aksi dari Kemenkominfo tersebut telah diserahkan ke sejumlah kepala sekolah dan kepala desa di daerah yang tidak mempunyai akses internet.
Dia menyebutkan hari ini penyerahan bantuan akses internet program Bakti Aksi tahun 2024 yang adalah kerja sama Pemerintah Kabupaten Sigi dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kemenkominfo RI.
Dikutip dari Antara, dia menuturkan bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut adalah bantuan internet gratis yang diperuntukkan untuk BUMDes, Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, kantor desa, dan sekolah.
“Ini bantuan alat-alat dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi dengan kapasitas sekitar 2-6 Mbps berupa perangkat keras,” ucapnya.
Menurut Samsir, saat ini di Kabupaten Sigi masih ada beberapa wilayah yang tidak terjangkau dengan akses internet.
Dia mengatakan daerah di Kabupaten Sigi yang masih blank spot cukup banyak, seperti di Kecamatan Lindu, Kulawi, Kulawi Selatan, Marawola Barat, dan Pipikoro.
“Insya Allah ke depan pasti akan ada penambahan lagi, karena di era saat ini, semua pelayanan kepada masyarakat di desa-desa menggunakan aplikasi, terutama informasi terhadap masyarakat agar lebih cepat lewat aplikasi Strategi Interkatif Digitalisasi Desa-Sidesa,” pungkasnya. (Antara)