Kota Gorontalo, gemasulawesi – Kepala BKSDN atau Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri, Yusharto Huntoyungo, melakukan evaluasi terhadap kinerja Pj Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin.
Kepala BKSDN yang merupakan putra Gorontalo tersebut bertindak atas nama Itjen atau Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri untuk mengevaluasi 3 bulan kinerja Rudy Salahuddin selama di Gorotalo.
Dalam kesempatan itu, Rudy Salahuddin menerangkan sesuai dengan amanat Menteri Dalam Negeri bahwa dia ditugaskan di Gorontalo untuk fokus dalam 4 hal, yakni penurunan tengkes, pengendalian inflasi, penurunan kemiskinan ekstrem, dan menjaga stabilitas politik di daerah terkait dengan Pilkada.
Yusharto memberikan apresiasi terhadap berbagai capaian pembangunan selama 3 bulan pertama kepemimpinan Rudy.
Dia menitipkan agar ke depan nanti inovasi yang dapat menjadi leverage utama peningkatan ekonomi masyarakat kecil dapat diadopsi dengan formula K3 atau Kandang, Kolam, dan Kebun, serta pembangunan RPH atau Rumah Potong Hewan modern.
Rudy Salahuddin juga diharapkan dapat mendorong terbentuknya kawasan industri atau kawasan ekonomi khusus di Gorontalo untuk dapat memberikan nilai tambah komoditi unggulan.
Beberapa catatan yang menjadi perhatian atau atensi oleh evaluator antara lain updating beberapa capaian indikator yang belum lengkap seperti retribusi, PAD, dan MCP, akan segera dilengkapi oleh tim penyusun laporan.
Sebagai penutup, pemimpin rapat mengingatkan bahwa posisi gubernur wakil pemerintah pusat agar dapat memonitor dan memfasilitasi kebijakan yang ada di Kabupaten atau Kota, terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Misalnya kebijakan penyesuaian tarif PDAM kabupaten/kota agar dapat ditunda dulu mengingat kondisi perekonomian masyarakat yang belum stabil.
Di sisi lain, cabang olahraga Muay Thai menyumbang medali emas pertama untuk kontingen Provinsi Gorontalo pada PON XXI.
Medali emas tersebut dipersembahkan oleh atlet Fatimah Catherina Husain setelah pada babak final berhasil mengalahkan atlet asal Jawa Timur di kelas faith -45 kilogram di Gedung Balle Meusarayya, Aceh.
“Inilah hasil akhir dari proses latihan yang kita laksanakan selama ini,” kata Alex Olii, yang merupakan pelatih Muay Thai Gorontalo. (*/Mey)