Jakarta Pusat, gemasulawesi - Kasus dugaan kekerasan dan eksploitasi terhadap karyawan di salah satu perusahaan animasi di Menteng, Jakarta Pusat tengah menjadi sorotan.
Hal ini pertama kali mencuat setelah sebuah video yang diunggah oleh mantan karyawan berinisial CS menjadi viral di media sosial.
Video ini menggambarkan bagaimana para karyawan diperlakukan tidak manusiawi oleh pemilik perusahaan, CL dan suaminya KL.
Kejadian ini menuai reaksi keras dari warganet, banyak yang terkejut bahwa kejadian seperti ini masih terjadi di lingkungan kerja modern.
Baca Juga:
Kepala Militer Penjajah Israel Dilaporkan Berencana Mengundurkan Diri pada Bulan Desember
Beragam komentar pun muncul, sebagian besar mengungkapkan simpati kepada korban dan desakan agar pihak berwajib segera bertindak.
Dalam video tersebut, CS menceritakan pengalaman pahit yang ia dan rekan-rekannya alami selama bekerja di perusahaan tersebut.
Mereka sering kali mendapatkan perlakuan kasar secara verbal, bahkan ada karyawan yang menjadi korban kekerasan fisik.
Selain itu, CS juga mengungkap bahwa jam kerja yang tidak manusiawi menjadi masalah besar.
Baca Juga:
Mantan Direktur Shin Bet Penjajah Israel Membela Hak Warga Palestina untuk Melawan Pendudukan
Karyawan sering dipaksa bekerja hingga larut malam tanpa mendapatkan hak lembur yang seharusnya.
Eksploitasi ini membuat banyak karyawan mengalami stres, namun takut untuk melapor karena adanya intimidasi dari pihak perusahaan.
Reaksi dari masyarakat semakin memanas ketika bukti-bukti dari video tersebut mulai tersebar luas.
Banyak mantan karyawan lainnya yang ikut bersuara, mengonfirmasi bahwa praktik kekerasan dan eksploitasi memang sudah menjadi pola di perusahaan ini.
Baca Juga:
Pada Jambore Kader Posyandu, Provinsi Gorontalo Mengirimkan 7 Orang yang Merupakan Kader Berprestasi
Beberapa dari mereka menceritakan bahwa tekanan yang mereka alami sangat besar, sehingga banyak yang terpaksa keluar dari pekerjaan tanpa hak-hak yang semestinya.
Sementara itu, pihak kepolisian tidak tinggal diam. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, segera merespons dan menyatakan bahwa pihaknya telah mulai melakukan penyelidikan.
“Kasus ini sedang dalam penyelidikan. Kami telah membentuk tim khusus untuk mengusut dugaan kekerasan dan eksploitasi tersebut hingga tuntas,” ujar Susatyo pada Sabtu, 14 September 2024.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus, menambahkan bahwa kantor perusahaan tersebut sudah tidak beroperasi sejak Juli 2024.
Informasi ini didapatkan dari keterangan saksi-saksi di sekitar lokasi, yang juga melihat adanya aktivitas yang mencurigakan di sekitar bulan tersebut.
Namun, hingga kini pihak kepolisian masih berupaya untuk mengidentifikasi para korban secara lebih detail agar investigasi dapat berjalan lebih cepat.
Masyarakat pun diminta untuk turut serta membantu mengungkap kasus ini dengan memberikan informasi tambahan jika memiliki.
Polisi juga mengimbau agar para korban yang mengalami kekerasan dan eksploitasi untuk segera melapor, sehingga tindakan tegas dapat diambil kepada pihak yang bertanggung jawab.
Dengan viralnya kasus ini, warganet berharap bahwa keadilan segera ditegakkan, dan perusahaan yang melakukan eksploitasi terhadap karyawannya tidak dibiarkan lolos dari jerat hukum.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa kekerasan di tempat kerja adalah masalah serius yang tidak boleh diabaikan, dan setiap pekerja memiliki hak untuk diperlakukan dengan hormat dan adil. (*/Shofia)