Gorontalo, gemasulawesi - Pemilihan Trans Queen di Gorontalo mendadak viral di media sosial dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat.
Acara ini menjadi sorotan karena melibatkan kelompok transgender dalam ajang pemilihan ratu kecantikan, yang belum lazim di banyak daerah, termasuk Gorontalo.
Warga pun terpecah antara pihak yang mendukung dan pihak yang menolak penyelenggaraan acara tersebut.
Reaksi beragam masyarakat terlihat di berbagai platform media sosial, di mana beberapa netizen menyatakan dukungannya terhadap kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia.
Namun, tidak sedikit juga yang menentang acara tersebut, menganggapnya tidak sesuai dengan norma dan budaya lokal.
Menghadapi viralnya isu ini, Polda Gorontalo segera bertindak.
Tim Inafis dan Tim Resmob Polda Gorontalo mengundang pihak panitia penyelenggara ajang pemilihan Trans Queen untuk melakukan klarifikasi.
Langkah ini diambil guna memastikan bahwa rencana acara tersebut sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di wilayah Gorontalo.
Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Desmont Harjendro A.P, menjelaskan bahwa pihaknya ingin memperoleh informasi yang jelas mengenai maksud dan tujuan penyelenggaraan ajang ini.
“Jadi kami mengundangsl seluruh panitia penyelenggara dengan tujuan untuk memberikan klarifikasi resmi terkait pemilihan Trans Queen Gorontalo yang tengah ramai diperbincangkan. Kepolisian ingin memastikan bahwa kegiatan ini sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku,” kata Kombes Pol Desmont, dikutip pada Minggu, 15 September 2024.
Dari hasil klarifikasi, pihak panitia pemilihan Trans Queen berjanji tidak akan melaksanakan acara tersebut dan telah menandatangani surat pernyataan.
Mereka juga menyatakan kesediaan untuk mengikuti norma dan aturan yang berlaku di Provinsi Gorontalo.
Viralnya isu pemilihan Trans Queen ini memicu berbagai tanggapan dari masyarakat.
Ada yang memberikan dukungan atas langkah inklusif yang dinilai memperjuangkan hak-hak komunitas LGBTQ+.
Di sisi lain, sebagian masyarakat menentang dengan alasan acara semacam ini tidak sejalan dengan nilai-nilai agama dan budaya di Gorontalo.
Kepolisian berharap bahwa klarifikasi dari pihak panitia dapat memberikan gambaran yang lebih jelas kepada publik dan meredakan gejolak di masyarakat.
Kombes Pol Desmont menegaskan pentingnya keterbukaan dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku dalam setiap acara publik, terutama acara yang berpotensi menimbulkan kontroversi.
Pihak Polda Gorontalo juga mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi dan tetap menjaga suasana damai.
“Kami mengajak semua pihak untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan dan terus menjaga kedamaian di Gorontalo,” tegasnya.
Kasus ini menunjukkan betapa cepatnya isu-isu sensitif dapat menjadi viral dan memicu pro-kontra di tengah masyarakat.
Baca Juga:
Tuai Kecaman! Aksi Pengendara Motor Nekad Terobos Jalan Yang Baru Saja Dicor Di Cirebon Viral
Polda Gorontalo mengambil langkah yang tepat dengan melakukan klarifikasi dan menegaskan komitmen untuk menjaga keamanan serta ketertiban di wilayahnya. (*/Shofia)