Geger! Buntut Kelalaian Pihak Sekolah, Ratusan Siswa di SMKN 2 Surakarta Terancam Tak Bisa Ikut SNBP Karena Masalah Ini

Ratusan siswa SMKN 2 Surakarta demo akibat kelalaian sekolah mengurus PDSS, membuat mereka gagal daftar SNBP 2025.
Ratusan siswa SMKN 2 Surakarta demo akibat kelalaian sekolah mengurus PDSS, membuat mereka gagal daftar SNBP 2025. Source: Foto/Tangkap layar Youtube Tribun Solo Official

Surakarta, gemasulawesi - Baru-baru ini suasana di SMKN 2 Surakarta berubah tegang. Ratusan siswa berkumpul di halaman sekolah, membawa spanduk bertuliskan protes terhadap pihak sekolah. 

Mereka menuntut penjelasan atas kegagalan pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) yang seharusnya menjadi jalur masuk perguruan tinggi bagi mereka.

Tak hanya siswa, orang tua dan wali murid turut bergabung dalam aksi ini. 

Mereka merasa kecewa karena kelalaian dalam proses finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) berpotensi membuat seluruh siswa kehilangan kesempatan mengikuti SNBP. 

Baca Juga:
Jaksa Penuntut Umum Penjajah Israel Umumkan Pembukaan Penyelidikan Kriminal terhadap Istri Benjamin Netanyahu

Protes ini semakin panas dengan munculnya berbagai tudingan bahwa pihak sekolah tidak serius dalam mengurus administrasi penting tersebut.

Penyebab utama kekacauan ini adalah finalisasi PDSS yang tidak terselesaikan tepat waktu. 

PDSS merupakan sistem yang mencatat rekam jejak akademik siswa dan harus diselesaikan oleh sekolah sebelum batas waktu yang ditentukan. 

Sayangnya, hingga pendaftaran SNBP ditutup, data para siswa SMKN 2 Surakarta belum juga tuntas dimasukkan.

Baca Juga:
Penjajah Israel Menerobos Masuk ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem di bawah Perlindungan Polisi

Salah satu wali murid, Nayla, mengungkapkan kekesalannya terhadap pihak sekolah. Ia merasa heran mengapa proses yang seharusnya sudah selesai justru terbengkalai.

"Dari tanggal 6 sampai 31 Januari itu waktu untuk registrasi. Tapi sekolah malah bilang kalau anak-anaknya yang belum registrasi. Padahal kalau itu belum didaftarkan, bagaimana bisa mereka daftar SNBP?" ujar Nayla.

Ia juga menyebutkan bahwa sebenarnya sudah ada perpanjangan waktu hingga 30 Januari, namun tetap saja data tidak berhasil diinput. 

“Katanya karena masalah jaringan, tapi sekolah lain bisa kok. Sekarang akibatnya semua murid di sini kehilangan kesempatan ikut SNBP," tambahnya.

Baca Juga:
Tim Penyelamat Palestina Temukan Jenazah 20 Warga Palestina yang Terbunuh di Jalur Gaza Utara

Bagi siswa kelas 12, SNBP adalah jalur emas untuk masuk ke perguruan tinggi tanpa tes. 

Jika mereka kehilangan kesempatan ini, maka satu-satunya jalan yang tersisa adalah mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), yang persaingannya jauh lebih ketat.

Salah satu siswa yang ikut berdemo, Daffa, mengungkapkan kekecewaannya. “Kami sudah belajar mati-matian agar nilai bagus supaya bisa daftar SNBP. Tapi gara-gara sekolah lalai, kami malah gagal ikut. Ini benar-benar tidak adil!" katanya.

Hingga aksi demo berlangsung, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. 

Baca Juga:
Pemkab Buol Ajak Masyarakat Memanfaatkan CFD Sebagai Ajang untuk Meningkatkan Kesadaran Pentingnya Olahraga

Para siswa dan orang tua berharap ada solusi agar mereka tetap bisa ikut SNBP. Namun, mengingat pendaftaran telah ditutup, harapan itu semakin tipis.

Kasus ini menjadi pelajaran bagi semua sekolah untuk lebih serius dalam menangani administrasi penting yang menyangkut masa depan siswa.

Jika tidak, kejadian serupa bisa kembali terulang dan merugikan lebih banyak siswa di masa mendatang. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

Pemkab Buol Ajak Masyarakat Memanfaatkan CFD Sebagai Ajang untuk Meningkatkan Kesadaran Pentingnya Olahraga

Masyarakat diajak Pemkab Buol untuk memanfaatkan CFD sebagai ajang untuk meningkatkan kesadaran pentingnya olahraga.

PJ Gubernur Sulawesi Barat Meminta Kades Menjadi Garda Terdepan dalam Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis

Kades diminta oleh PJ Gubernur Sulawesi Barat menjadi garda paling depan dalam menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis.

Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu Sebut Pengambilan Dokumentasi Visual Video dan Foto Masuk Objek PNBP

Pengambilan dokumentasi visual foto dan video, disebutkan oleh Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, masuk objek PNBP.

Disperindag Makassar Diminta Mengakselerasi Pengembangan Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Makassar diminta mengakselerasi pengembangan industri yang berkelanjutan dan inklusif.

Kecelakaan di Letter S Sukabumi! Bus Pemkab Cianjur Terguling, 9 Orang Luka Berat, Begini Kesaksian Penumpang yang Selamat

Bus Pemkab Cianjur mengalami kecelakaan di jalur ekstrem Letter S, Cikidang. Sebanyak 9 orang luka berat, 4 luka ringan.

Berita Terkini

wave

Dugaan Oknum Bhabinkamtibmas Bekingi Tambang Ilegal: Ujian Serius Bagi Citra Polri di Lambunu

Isu PETI diParigi moutong dibekingi aparat menguat, paska terungkapnya sejumlah nama oknum Bhabinkamtibmas dalam penelusuran sejumlah media

Inilah Sinopsis Film Horor Sengkolo: Petaka Satu Suro, Berdasarkan Mitos Jawa tentang Malam Keramat

Film horor Indonesia yang akan datang, Sengkolo: Petaka Suro, menceritakan kisah gelap dan emosional tentang malam satu suro

Misteri "Orang Besar" di Balik Gusti dan Ripay: Pungli PETI Karya Mandiri Berjalan Mulus?

Dua nama pengumpul fee 12 persen terhadap pelaku PETI di Desa Karya Mandiri hingga saat ini belum tersentuh hukum.

Skandal Nepotisme di Kantor Wakil Bupati Parimo: Proyek Rehab Diduga "Diatur" untuk Keponakan Sendiri

Aroma Nepotisme menguat paska teridentifikasi ponakan Wabup mengerjakan Rehab ruangan wakil bupati Parigi moutong.

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.


See All
; ;