Bali, gemasulawesi - Kasus pengeroyokan yang melibatkan petugas sekuriti Finns Beach Club dan sejumlah warga negara asing (WNA) asal Australia mencuri perhatian publik.
Insiden ini terjadi di kawasan beach club yang terkenal di Badung, Bali. Kejadian tersebut berawal dari ketegangan antara seorang WNA Australia dengan seorang perempuan berkewarganegaraan Singapura di dalam area club.
Menurut Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya, keributan itu membuat petugas sekuriti meminta WNA tersebut meninggalkan lokasi.
Namun, permintaan itu ditolak, dan situasi semakin memanas hingga terjadi kontak fisik antara kedua belah pihak.
Para WNA diduga menyerang petugas sekuriti lebih dulu, sehingga memicu reaksi balik dari pihak keamanan yang akhirnya berujung pada pengeroyokan.
"Awalnya petugas berusaha meredakan situasi, tetapi justru berujung pada kekerasan yang melibatkan beberapa orang," ujar Kapolda Daniel, dikutip pada Jumat, 21 Februari 2025.
Ia menambahkan bahwa akibat insiden tersebut, beberapa orang mengalami luka-luka, baik dari pihak petugas sekuriti maupun WNA yang terlibat.
Lima WNA Australia berinisial JE, MR, JR, ZR, dan RF dilaporkan mengalami luka memar dan cedera di beberapa bagian tubuh.
Salah satu korban mengaku mengalami sakit di bagian leher dan tubuh akibat aksi kekerasan tersebut.
Sementara itu, beberapa petugas sekuriti juga mengalami luka, termasuk patah gigi, lebam di wajah, serta luka robek di kepala.
Setelah melakukan penyelidikan, Polda Bali menetapkan delapan petugas sekuriti Finns Beach Club sebagai tersangka atas dugaan pengeroyokan.
Mereka dijerat dengan Pasal 170 ayat (1) KUHP tentang tindak pidana kekerasan secara bersama-sama, dengan ancaman hukuman maksimal 6,5 tahun penjara.
Kapolda Daniel menegaskan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka bisa bertambah seiring dengan perkembangan penyidikan.
Selain itu, seorang WNA Australia bernama Muhamed Rifai (27) juga ditetapkan sebagai tersangka setelah laporan dari pihak sekuriti. Ia saat ini telah ditahan di Rutan Polda Bali untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Polda Bali terus mendalami kasus ini dengan memeriksa bukti dan saksi yang terlibat.
Kapolda juga mengingatkan pentingnya semua pihak untuk menghormati hukum yang berlaku serta menghindari tindakan kekerasan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya pengelolaan keamanan di tempat hiburan malam yang sering dikunjungi wisatawan asing.
Finns Beach Club sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait keterlibatan petugas keamanannya dalam insiden ini.
Sementara itu, polisi terus mendalami rekaman CCTV dan keterangan saksi untuk mengungkap seluruh fakta yang terjadi. (*/Shofia)