Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, puluhan pemukim penjajah Israel memasuki tempat-tempat suci umat Islam di kota Tepi Barat, Kifl Haris, yang berada di sebelah utara Salfit.
Para saksi mata mengungkapkan para pendatang tersebut memasuki tempat-tempat suci itu di bawah perlindungan tentara penjajah Israel dan melakukan ritual keagamaan di dalamnya.
Di sisi lain, sebelumnya, Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan pasukan penjajah Israel telah menembaki konvoi PBB yang menuju Kota Gaza pada hari Minggu, tanggal 21 Juli 2024, meskipun pergerakan itu dikoordinasikan dan juga disetujui oleh otoritas penjajah Israel.
Stephane Dujarric, yang merupakan Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, telah mengonfirmasi versi kejadian yang disampaikan oleh Philippe Lazzarini.
“Sebuah konvoi dari rekan-rekan kami di UNRWA ditembaki oleh pasukan penjajah Israel saat mereka sedang menuju ke utara menuju Kota Gaza,” katanya.
Dia menambahkan bahwa menurut Lazzarini, mereka yang bertanggung jawab atas kejadian kemarin harus dimintai pertanggungjawaban.
“Tidak ada yang terluka dalam serangan tersebut,” ujar Kepala UNRWA.
Sementara itu, Lazzarini juga telah membagikan foto-doto di X yang merupakan hasil kunjungan ke kantor pusat UNRWA di Kota Gaza, yang diumumkan seminggu yang lalu telah diratakan dan diubah menjadi medan perang.
Foto-foto itu menunjukkan reruntuhan kompleks itu, yang bagian luarnya dicat dengan logo PBB yang dapat dikenali dengan jelas.
Lazzarini menuliskan dulunya tempat itu adalah kantor pusat UNRWA dan salah satu kompleks PBB paling besar di kawasan itu.
“Ini adalah salah satu dari ratusan gedung PBB yang hancur dalam perang ini,” ujarnya.
Dia menambahkan mereka yang bertanggung jawab atas penghancuran kantor itu harus diidentifikasi dan dibawa ke pengadilan.
Di sisi lain, militer penjajah Israel mengumumkan tewasnya seorang perwira di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X, mereka menyampaikan perwira itu meninggal akibat ledakan granat Senin pagi kemarin, 22 Juli 2024, di Jalur Gaza.
“Insiden ini tidak terjadi selama aktivitas operasional di Jalur Gaza dan penyelidikan atas keadaan itu masih berlangsung,” papar mereka. (*/Mey)