Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel dilaporkan menyerbu Pusat Kebudayaan Yabous di Yerusalem Timur dan melarang pemutaran film pendek oleh seniman dari Gaza.
Kantor Berita Wafa melaporkan kemarin, 7 Agustus 2024, polisi penjajah Israel memaksa peserta keluar dari gedung dan akhirnya menutupnya.
Pusat Kebudayaan Yabous bekerja sama dengan Filmlab Palestine dijadwalkan untuk menayangkan 22 film pendek berjudul Gaza’s Untold Stories dari Ground Zero.
Proyek itu diorganisir oleh pembuat film Palestina, Rashid Mashharawi, yang mengonfirmasi bahwa penggerebekan itu terjadi dalam sebuah posting di halaman Facebook resminya.
Di sisi lain, penyidik kepolisian penjajah Israel menggerebek kantor Kementerian Luar Negeri di Yerusalem kemarin, 7 Agustus 2024, sebagai bagian dari penyelidikan atas penerbitan paspor diplomatik kepada putra Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan juga anggota Partai Likud-nya.
“Penyidik menggeledah kantor pusat kementerian dan menyita sejumlah materi ‘sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan penerbitan paspor diplomatik kepada individu yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkannya’,” kata polisi.
Investigasi tersebut diluncurkan setelah surat kabar penjajah Israel mengungkapkan pada tahun 2023 lalu bahwa paspor diplomatik dikeluarkan untuk putra Netanyahu, Yair, dan juga anggota Partai Likud-nya.
Menurut surat kabar itu, mentan Menteri Luar Negeri penjajah Israel, Eli Cohen, memerintahkan penerbitan paspor diplomatik kepada anggota Likud yang kuat ‘yang dapat memengaruhi posisinya dalam daftar kandidat partai dalam pemilihan Knesset mendatang’.
Surat kabar itu juga mengatakan Cohen, yang merupakan Menteri Energi dan Infrastruktur di pemerintahan saat ini, juga memerintahkan paspor diplomatik untuk putra Benjamin Netanyahu, Yair, ‘meskipun dia tidak memenuhi kriteria normal’.
Sementara itu, sebanyak 39.677 orang warga Palestina meninggal dan 91.645 terluka dalam perang penjajah Israel di Jalur Gaza. (*/Mey)