Internasional, gemasulawesi – Pendudukan penjajah Israel dikabarkan memaksa sebuah keluarga Palestina untuk menghancurkan rumah mereka sendiri di Kota Az-Za’ayyem yang berada di sebelah timur Yerusalem, dengan dalih bahwa rumah itu dibangun tanpa izin yang dibutuhkan.
Mahdi Al-Mutawar, yang merupakan pemilik rumah, menyampaikan bahwa dia terpaksa merobohkan sebagian rumahnya guna menghindari pembayaran biaya selangit kepada pemerintah kota penjajah Israel jika kru pembongkarannya melakukan tindakan itu.
7 anggota keluarga Palestina dikabarkan tinggal di rumah tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Kamis, tanggal 8 Agustus 2024, waktu setempat.
Rumah ratusan warga Palestina di Yerusalem diancam akan dihancurkan atau diambil alih sebagai bagian dari rencana Yudaisasi penjajah Israel di kota suci yang diduduki itu.
Warga Yerusalem tidak memiliki pilihan selain membangun tanpa izin karena penjajah Israel tidak mengeluarkan izin atau gagal menanggapi permohonan perencanaan, sehingga tidak mengakomodasi pertumbuhan populasi alami.
Di sisi lain, kurang dari sebulan setelah ICJ atau Mahkamah Internasional memutuskan bahwa pendudukan penjajah Israel atas wilayah Palestina adalah melanggar hukum dan harus diakhiri secepat mungkin, Benjamin Netanyahu menyatakan negaranya tidak akan melepaskan kendali atas Tepi Barat.
Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Kamis, tanggal 8 Agustus 2024.
“Itu bagian dari tanah air kami. Kami bermaksud untuk tetap disana,” katanya.
Dia juga menegaskan kembali penentangannya terhadap pembentukan negara Palestina yang berdaulat, dengan mengisyaratkan bahwa dia mendukung pemerintah sendiri yang terbatas untuk Palestina sementara penjajah Israel mempertahankan kendali keamanan atas wilayah yang diduduki.
“Kami tidak menguasai tanah mereka. Kami tidak menguasai Ramallah. Kami tidak menguasai Jenin. Namun kami masuk dan mengambil tindakan ketika kami harus mencegah terorisme,” ujarnya.
Dalam wawancara itu, dia juga mengatakan penjajah Israel akan terus melanjutkan perang di Jalur Gaza hingga menghancurkan kemampuan militer Hamas dan memastikan kelompok Palestina itu tidak lagi menguasai Jalur Gaza di masa mendatang. (*/Mey)