Sempat Viral Usai Kejar-Kejaran dengan Petugas, Pengemudi Pajero Sport Berplat Palsu Berhasil Diamankan, Dijerat UU ITE

Polisi amankan pengemudi pajero sport berplat nomor palsu yang sebelumnya sempat viral usai kejar-kejaran dengan petugas.
Polisi amankan pengemudi pajero sport berplat nomor palsu yang sebelumnya sempat viral usai kejar-kejaran dengan petugas. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @tmcpoldametro

Nasional, gemasulawesi - Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya berhasil mengamankan pengemudi Pajero Sport, Jon Heri (43 tahun), dan pemilik kendaraan, Andi (44 tahun).

Dalam klarifikasinya, Jon Heri mengaku tidak berhenti saat diminta oleh polisi karena perintah dari pemilik kendaraan yang juga ada di dalam mobil.

Andi, pemilik Pajero, mengakui bahwa mereka tidak menghentikan kendaraan karena plat nomor yang digunakan adalah palsu.

Kedua pelaku, pengemudi dan pemilik kendaraan, dikenakan sanksi tilang.

Baca Juga:
Terkait Pelayanan Publik, Menpan RB Mendukung Kantor Perwakilan RI di Luar Negeri yang Terus Bertahap Menerapkan Digitalisasi

Selain itu, untuk pelanggaran pemalsuan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya menyerahkan kasus ini ke Ditreskrim.

Penggunaan plat nomor palsu merupakan pelanggaran serius yang dapat dikenai sanksi berat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selanjutnya, Supendi, yang merupakan pemilik akun TikTok "Walangsungsang" yang merekam dan mengunggah video tersebut, akhirnya menyerahkan diri ke Subdit Gakkum Polda Metro Jaya setelah dilakukan pencarian.

Dalam keterangannya, Supendi mengakui semua perbuatannya dan meminta maaf kepada polisi dan masyarakat.

Baca Juga:
Ingatkan Masyarakat Agar Tak Takut Uangnya Hangus, DPR RI: Tapera Bantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah, Beda dengan BPJS Kesehatan

"Saya adalah Supendi, pemilik akun TikTok Walangsungsang yang telah memposting video petugas kepolisian yang sedang memberhentikan mobil Pajero hitam metalik B 11 VAN. Saya secara pribadi mohon maaf kepada semua netizen dan instansi Kepolisian. Saya menyadari bahwa saya keterbatasan pengetahuan dan tanpa unsur kesengajaan memviralkan video tersebut. Sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh instansi Kepolisian, baik dari Lalu Lintas dan semua unit yang telah menjadi sorotan," ungkap Supendi.

Meskipun Supendi telah meminta maaf secara terbuka, ia tetap dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Supendi saat ini telah diserahkan ke Ditreskrim Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pelanggaran UU ITE bisa berakibat hukuman pidana yang serius, terutama jika konten yang disebarluaskan terbukti menyesatkan dan merugikan pihak lain.

Baca Juga:
Menikmati Romantisme dan Keindahan Alam pada The Asmara Space Hub, Yuk Kunjungi Destinasi Kuliner Terpopuler di Bekasi

Kasus ini bermula ketika sebuah video yang menunjukkan tindakan polisi memberhentikan sebuah mobil Pajero Sport di jalan tol telah viral di media sosial.

Video tersebut menarasikan kesalahan penindakan oleh polisi, padahal mobil tersebut menggunakan plat nomor palsu.

Hingga akhinya video ini menyebar luas dan menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat, sehingga membuat polisi harus mengambil tindakan.

Polisi meminta klarifikasi dari pelaku perekam video dan pengemudi kendaraan dalam waktu 1x24 jam.

Baca Juga:
Masih Dianggap Brutal, Menteri Kelautan dan Perikanan Sebut dengan PIT, Penangkapan Ikan Menjadi Lebih Efisien serta Berkelanjutan

Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, pelaku perekam dan pengemudi Pajero Sport tersebut tidak datang untuk melakukan klarifikasi.

Akibatnya, polisi melakukan penjemputan terhadap mereka pada Jumat, 31 Mei 2024, siang.

Kasus ini menunjukkan pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya di media sosial.

Tindakan menyebarkan informasi yang tidak akurat atau menyesatkan dapat menimbulkan konsekuensi hukum yang serius dan berdampak negatif pada individu maupun institusi yang terlibat.

Masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan memastikan informasi yang disebarkan adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Kepergok Pemilik Rumah! Pelaku Pencurian Sepeda Motor di Pekayon Bekasi Lepaskan Tembakan, Polisi Lakukan Identifikasi

Viral detik-detik seorang pelaku pencurian sepeda motor di Pekayon, Bekasi, kepergok oleh pemilik rumahnya dan melepaskan tembakan.

Mirip Kasus Pembunuhan Vina! Siswa SMP di Kota Batu Malang Meninggal Dunia Usai Dikeroyok Teman-Temannya, Polisi Tangkap 5 Tersangka

Seorang siswa SMP di Kota Batu Malang meninggal dunia setelah dikeroyok oleh kelima temannya yang kini resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Terlibat Perselisihan dengan Salah Satu Warga, Pemuda di Bitung Barat yang Kedapatan Bawa Panah Wayer Ini Diamankan Polisi

Polisi mengamankan seorang pemuda di Bitung Barat usai terlibat perselisihan dengan salah satu warga dan ditemukan membawa panah wayer.

Viral Detik-detik Penangkapan Menegangkan Seorang Pria di Gerbang Tol Tanjung Pura Sumatera Utara, Polisi Lepaskan Tembakan

Penangkapan dramatis di gerbang tol Tanjung Pura menjadi viral, dengan polisi terpaksa melepaskan tembakan dalam prosesnya.

Dinilai Penuh Kejanggalan! Hotman Paris Pertanyakan Keberadaan Motor Pegi Setiawan yang Disita Polisi Sejak Tahun 2016 Lalu

Dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon, Hotman Paris pertanyaan motor milik Pegi Setiawan yang katanya sudah disita pihak kepolisian.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;