Nasional, gemasulawesi - Insiden yang menampilkan seorang HRD dari PT IMIP Morowali memarahi seorang calon karyawan selama tes rekrutmen telah menimbulkan kontroversi yang luas dan mendalam di media sosial.
Video yang tersebar luas menunjukkan HRD tersebut memberikan teguran keras kepada calon karyawan yang terbukti melanggar peraturan perusahaan terkait larangan merokok di dalam ruangan.
Awalnya, HRD dari PT IMIP Morowali, yang dikenal sebagai Zein Isa Krisna, diperlihatkan dalam video memperingatkan calon karyawan dengan tegas karena kedapatan merokok di dalam ruangan.
Pelanggaran terhadap kebijakan perusahaan ini merupakan hal yang serius di banyak perusahaan.
Termasuk PT IMIP Morowali, yang menerapkan aturan larangan merokok untuk memastikan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi semua karyawan.
Namun, respons HRD terhadap pelanggaran ini menunjukkan reaksi yang sangat emosional dan berlebihan.
“Calon karyawan baru yang hendak mengikuti tes, melanggar aturan dengan merokok di dalam ruangan," ucap perekam video yang juga calon karyawan baru di PT IMIP Morowali, yang diunggah ulang akun Instagram @fakta.indo.
Insiden ini tidak hanya menyoroti tentang aturan perusahaan dan profesionalisme dalam lingkungan kerja, tetapi juga mengangkat isu-isu terkait perlakuan manusiawi dan etika dalam menangani konflik di tempat kerja.
Dalam video yang viral, terlihat Zein Isa Krisna marah dan menggunakan kata-kata kasar serta merendahkan ketika menegur calon karyawan tersebut.
Dia bahkan mengatakan bahwa calon karyawan tidak layak untuk bekerja di perusahaan dan telah menjadi aib.
"Saya rasa kamu tidak pantas bekerja di sini, kamu sudah menjadi beban di sini, tahu tidak," ujar sang HRD dengan nada tinggi.
Reaksi HRD yang keras dan tidak proporsional ini segera menjadi sorotan publik.
Banyak pihak mengkritik perilaku Zein Isa Krisna yang dianggap tidak pantas.
“Maunya jangan lah sperti itu nanti karyawan itu kalau diluar pasti dendam, hati-hati HRD diluar,” komentar akun @ar***.
Namun tak sedikit yang mendukung aksinya HRD tersebut.
“Aku Dukung HRD nya. Ini salah satu trik shock terapi buat calon pelamar kerja lainnya juga, supaya mereka paham aturan perusahaan nya,” komentar akun @ard***.
Ada pula yang mengkritik pelamar yang dianggap melanggar aturan perusahaan.
“Agak lain juga si abang pelamarnya, gak bisa ditahan banget ngerokoknya. Belum apa-apa aja udah melanggar peraturan, apalagi diterima nanti,” komentar akun @kri***. (*/Shofia)