Nasional, gemasulawesi - Insiden kontroversial yang melibatkan Zen Ishak Kresna, HRD PT IMIP Morowali, telah menimbulkan perdebatan luas di media sosial.
Sebuah video yang viral memperlihatkan seorang HRD menghardik seorang calon karyawan selama proses rekrutmen karena melanggar kebijakan perusahaan terkait larangan merokok di dalam ruangan.
Meskipun penegakan kebijakan perusahaan adalah hal yang penting untuk menjaga lingkungan kerja yang sehat, respons HRD dalam video tersebut mendapat kritik keras karena dianggap berlebihan dan tidak proporsional.
Dalam video yang tersebar, terlihat Zen Ishak Kresna marah dan menggunakan kata-kata yang kasar serta merendahkan Imade Diana, calon karyawan yang terbukti melanggar aturan perusahaan.
Dia menyatakan bahwa Imade Diana tidak layak untuk bekerja di perusahaan dan telah membawa aib.
Reaksi emosional ini tidak hanya melanggar norma profesional yang diharapkan dari seorang HRD, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang perlakuan manusiawi dan etika dalam penyelesaian konflik di tempat kerja.
Setelah video tersebut menyebar luas dan mencuatkan reaksi publik yang tajam, Zen Ishak Kresna bersama Imade Diana memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka.
Dalam video yang diunggah di akun @terang_media di Instagram, Zen Ishak Kresna terlihat menyampaikan permintaan maaf dan mengakui kesalahannya serta mengekspresikan penyesalannya atas perilaku yang tidak pantas tersebut.
"Saya adalah Zen Ishak Kresna dari Departemen HRD di perusahaan ZHN. Saya yang dikenal dari video yang sedang ramai di media sosial belakangan ini," ucap oknum HRD tersebut.
Dia dengan tegas meminta maaf kepada Imade Diana dan PT IMIP Morowali atas tindakannya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.
"Saya ingin dengan tulus meminta maaf yang sebesar-besarnya. Pertama, saya meminta maaf kepada Bapak Imade atas tindakan dan perilaku saya yang tidak dapat diterima," ucapnya.
Imade Diana, sebagai pihak yang langsung terlibat dalam insiden tersebut, juga mengeluarkan permintaan maaf kepada Zen Ishak Kresna karena telah melanggar kebijakan perusahaan.
Dia menegaskan komitmennya untuk tidak mengulangi kesalahan serupa di masa depan dan menunjukkan sikap penerimaan terhadap permintaan maaf yang disampaikan.
“Disini saya juga menyampaikan permohonan maaf kepada Pak Zen karena telah melanggar peraturan dengan merokok di tempatnya. Saya berjanji untuk tidak mengulanginya di masa mendatang," ucap Imade kepada Zen.
Kejadian ini memberikan banyak pelajaran bagi perusahaan-perusahaan dalam menangani konflik internal dan menjalankan aturan perusahaan dengan adil dan konsisten.
Usai videonya viral, beragam komentar warganet pun bermunculan.
Tak sedikit dari mereka yang membela HRD dan merasa jika apa yang dilakukannya sudah benar.
“HRD tidak salah, yang salah yang video, karena dalam perusahaan ada rahasia perusahaan yang bukan konsumsi publik. Dilarang membuat video dalam perusahaan bukan aturan tertulis tetapi masuk dalam etika tidak tertulis. Sekian dari saya Terima kasih,” komentar akun @riz***. (*/Shofia)