Nasional, gemasulawesi - HRD PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Zein Isa Krisna, dipecat setelah videonya yang viral memperlihatkan dirinya meneriaki seorang calon karyawan dengan kata "sampah".
Insiden tersebut terjadi ketika calon karyawan, I Made Diana, tertangkap basah oleh Zein Isa Krisna merokok di dalam ruangan saat hendak menandatangani kontrak kerja.
Peristiwa ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat yang menyoroti tindakan Zein Isa Krisna sebagai HRD dan karyawan baru tersebut.
Menurut Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan, tindakan Zein dianggap tidak dapat diterima oleh perusahaan, sehingga ia dijatuhi sanksi pemecatan.
"Itu (Zein) sudah dipecat," kata Dedy Kurniawan, dikutip pada Selasa, 25 Juni 2024.
Dedy menegaskan bahwa tindakan Zein yang tidak profesional tersebut tidak dibenarkan oleh perusahaan.
Sementara itu, calon karyawan yang terlibat, I Made Diana, tetap diterima bekerja dengan status percobaan.
"Karyawan baru itu diterima, tapi tentu dengan catatan. Dia percobaan 6 bulan kayaknya," ungkap Dedy.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Made melakukan kesalahan dengan merokok di dalam ruangan, perusahaan masih memberikan kesempatan kedua untuknya.
Sebelum pemecatan, Zein Isa Krisna telah meminta maaf atas perilakunya yang kasar terhadap I Made Diana.
Dalam video permintaan maaf yang tersebar, Zein Isa terlihat ditemani oleh I Made Diana, memperlihatkan upaya untuk meredakan ketegangan yang terjadi akibat insiden tersebut.
Insiden ini berawal ketika I Made hendak menandatangani kontrak kerja.
Pada saat itu, Zein Isa Krisna menemukan bahwa I Made sedang merokok di dalam ruangan, yang merupakan pelanggaran terhadap aturan perusahaan.
Baca Juga:
Agar Nilai Tukar Rupiah Kembali Menguat, Wapres Ungkap Pemerintah Akan Terus Berupaya Menekan
Tindakan merokok di dalam ruangan oleh I Made Diana memicu kemarahan Zein Isa Krisna yang kemudian meneriaki I Made dengan kata-kata kasar, termasuk menyebutnya sebagai "sampah".
Video insiden tersebut dengan cepat menyebar di media sosial, memicu berbagai reaksi dari masyarakat.
Banyak yang mengkritik tindakan kasar Zen sebagai tidak profesional dan tidak pantas dilakukan oleh seorang HRD.
Sementara itu, ada juga yang berpendapat bahwa tindakan Zen bisa dimengerti mengingat pelanggaran yang dilakukan oleh I Made Diana.
Keputusan PT IMIP untuk memecat Zen didasarkan pada prinsip bahwa perilaku kasar dan tidak profesional tidak dapat ditoleransi dalam lingkungan kerja, meskipun pelanggaran aturan oleh calon karyawan adalah pemicu insiden tersebut.
Langkah ini diambil untuk menegakkan standar etika dan profesionalisme di tempat kerja.
Namun reaksi warganet yang mengetahui kabar pemecatan ini justru berbeda.
“Gw dukung tim HRD, itu bocah baru yg belom tanda tangan ngapain berani3nya ngeroko dalem ruangan? Bayangin kalian rekrut pembantu, trus tiba-tiba pembantunya ngeroko didalem rumah,” komentar akun bercentang biru di Instagram.
Mayoritas dari mereka mendukung aksi HRD dan menilai jika langkah yang diambilnya sudah tepat.
“Sorry, gw tim HRD. HRD bukan hanya menyelamatkan dirinya saja tapi semua karyawan yang kerja di situ. Amit-amit kalau seandainya tuh orang lalai terus menyebabkan kebakaran terus banyak korban jiwa, apakah masih perlu dikasihani? Memarahi 1 karyawan demi menyelamatkan ratusan karyawan tuh harus tegas. Kalau klemar-klemer bisa-bisa karyawan nggak matuhi K3-nya,” komentar warganet lainnya. (*/Shofia)